Konten Media Partner

Hati-hati, Cuaca Tak Menentu Bisa Picu Pneumonia pada Anak

2 Januari 2024 18:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi paru-paru. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi paru-paru. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perubahan cuaca yang tidak terprediksi dapat memicu pneumonia pada anak. Pneumonia merupakan penyakit saluran infeksi pernapasan yang disebabkan oleh bakteri.
ADVERTISEMENT
“Saat ini sedang peralihan cuaca ke musim hujan, namun kadang-kadang cuaca tidak terprediksi. Sehingga hal ini memicu menyebabkan perkembangan pertumbuhan bakteri yang lebih cepat,” ujar Dr Salma Zulqaida SSi MSi, dosen Magister Imunologi Unair dalam Airlangga Forum dengan tema 'Sambut Tahun Baru Berganti, dengan Waspada Pneumonia Meninggi' yang digelar belum lama ini.
Ada pun dr Valensa Yosephi, mahasiswa Sekolah Pascasarjana Unair menuturkan bahwa pneumonia memiliki gejala yang serupa dengan penyakit radang. Hal tersebut dapat dipicu oleh mikroorganisme, bakteri jamur, atau paparan bahan kimia lainnya.
Ia membagi jenis gejala pneumonia menjadi dua, yaitu gejala sistemik yang ditandai dengan demam, meriang, menurunnya nafsu makan dan badan menjadi lemas. Kedua, gejala lokal yang ditandai dengan batuk berdahak dan diikuti sesak napas.
ADVERTISEMENT
“Untuk ibu-ibu harus lebih waspada kalau misalnya anak kita mulai demam atau sesak napas, itu harus kita curigai. Karena biasanya anak-anak itu refleks batuknya masih kurang bagus, berbeda dengan orang dewasa, yang normalnya mengeluarkan lendir akibat mikroorganisme,” jelasnya.
Dalam mendukung pencegahan pneumonia, Dr Waode Fifin Ervina Muslihi, SGz M Imun, dosen imunologi pascasarjana Unair menyampaikan bahwa sekolah pascasarjana program Imunologi telah mengembangkan beberapa riset. Salah satunya berkolaborasi dengan BRIN dalam pembuatan vaksin pneumonia.
“Kita kebetulan tengah berkolaborasi dengan BRIN untuk membuat vaksin pneumonia dari kapsul lipopolisakarida. Maksudnya begini, virus itu ada selaput yang membungkus. Nah, selaput itu kita ambil untuk dibuat vaksinnya yang yang mana berguna untuk mencegah penyebaran virus tersebut,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dr Ni Luh Ayu MKed Trop selaku dosen Magister Imunologi Unair memaparkan bahwa saat ini telah banyak produk vaksin yang dikembangkan untuk patogen-patogen yang berbeda tiap tahun.
"Vaksin yang sudah ada kemungkinan keefektifannya berkurang untuk melawan kekebalan tubuh. Jadi diperlukan strinstrain lebih lanjut yang dapat dieksplorasi dalam prodi Magister Imunologi," tandasnya.