Hati-hati, Langsung Tidur setelah Sahur Bisa Sebabkan GERD dan Stroke

Konten Media Partner
13 April 2022 11:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat bulan Ramadan tiba, umat muslim dianjurkan bangun lebih awal untuk melakukan sahur. Makan sahur ini biasanya dilakukan dini hari, untuk mengisi lambung dan mencegah pengeluaran asam lambung berlebih selama berpuasa.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, sebagian besar masyarakat yang tidak kuat menahan kantuk, biasanya mereka akan memilih langsung tidur setelah makan sahur.
Dede Nasrullah, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya, mengatakan, kebiasaan tidur setelah sahur bisa membahayakan kesehatan tubuh. Pasalnya, sistem pencernaan memerlukan setidaknya 3 jam dalam mengolah makanan sampai menjadi sari makanan.
"Selama tidur, hampir seluruh fungsi tubuh berhenti bekerja sementara kecuali jantung, otak, dan paru-paru. Sehingga, makanan tidak bisa dicerna bila langsung tidur," kata Dede, Rabu (13/4).
Dede menjelaskan, beberapa hal yang harus diperhatikan oleh masyarakat terkait dampak yang ditimbulkan akibat kebiasaan tidur setelah sahur adalah terjadi refluks asam Gastro-Esophageal Reflux Disease (GERD).
“Saat tertidur akan terjadi pelonggaran klep lambung sehingga menyebabkan asam lambung dalam perut mengalir balik ke bagian kerongkongan. Panas di dada, tenggorokan panas, mual, bersendawa, dan mulut pahit adalah gejala yang menunjukkan refluks, sehingga untuk mencegah hal tersebut kita bisa menunggu setidaknya 3 jam sehingga makanan tersebut dapat diolah secara sempurna,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya adalah penumpukan lemak, jika setelah makan sahur kita memutuskan untuk tidur, maka kalori akan tersimpan menjadi lemak. Apalagi yang dikonsumsi pada saat sahur adalah karbohidrat dan lemak.
Ketiga adalah sakit tenggorokan, sensasi panas tidak hanya terjadi pada dada, akan tetapi juga terjadi pada tenggorokan dikarenakan hal ini merupakan lanjutan dari efek GERD.
"Bisa juga terjadi serangan jantung. Orang yang mengonsumsi makanan berat dan langsung tidur maka akan menyebabkan peningkatan tekanan darah. Jika tekanan darah tidak kunjung menurun dan berlangsung dalam waktu lama, akan meningkatkan risiko terserang penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke, dan penyakit kronis lainnya,” tuturnya.
Tak hanya itu, langsung tidur setelah sahur juga bisa menyebabkan penyakit stroke. Hal ini karena sistem pencernaan sulit untuk dapat mencerna makanan sehingga lambung membutuhkan asupan darah yang lebih banyak.
ADVERTISEMENT
Suplai darah yang terkonsentrasi menuju perut ini dapat membuat otak bisa kekurangan oksigen dan dalam jangka panjang dapat mengakibat stroke.
“Terakhir adalah konstipasi atau sembelit, proses pengosongan lambung terjadi kurang lebih membutuhkan waktu 2-3 jam setelah makan. Posisi tiduran atau berbaring akan menghambat proses pengosongan lambung, jika hal ini terjadi maka akan memicu terjadinya penyakit konstipasi atau sembelit kesulitan buang air besar,” ucapnya.
Agar hal-hal tersebut tidak terjadi pada tubuh, Dede menyarankan setidaknya setelah makan sahur masyarakat tidak langsung tidur. "Paling tidak minimal tunggul 3 jam, agar makanan tercerna dengan baik," tutupnya.