Ingin Tahu Kadar Gula Darah 3 Bulan Terakhir? Tes Ini Bisa Dilakukan

Konten Media Partner
28 November 2023 8:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr. Aini Nadhifa dari Parahita Diagnostic Center. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
dr. Aini Nadhifa dari Parahita Diagnostic Center. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Diabetes merupakan salah satu penyakit yang mematikan di Indonesia. Pada tahun 2021, total pengidap diabetes di Indonesia mencapai 19,47 juta, menjadikan Indonesia masuk lima besar jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia. Inilah mengapa deteksi diabetes sedari dini sangat diperlukan. Salah satu cara untuk mendeteksi dan memantau progres pengobatan diabetes adalah pemeriksaan HbA1C.
ADVERTISEMENT
dr. Aini Nadhifa dari Parahita Diagnostic Center mengungkapkan pemeriksaan HbA1C biasanya dilakukan kepada mereka yang memiliki gejala yang dicurigai sebagai diabetes.
"Biasanya diperiksakan kepada pasien-pasien yang ada gejala-gejala ke diabetes. Yakni, dia bisa buang air kecil sebanyak 4-5 kali di malam hari, kemudian dia merasa sering kehausan. Dia juga sering lapar, bawaannya nyemil terus tapi dari segi berat badannya tidak naik. Harusnya orang yang sering makan itu kan berat badannya naik, tapi ini malah turun," jelasnya kepada Basra, Selasa (28/11).
"Bahkan berat badannya bisa turun hingga 10 persen dalam 3 bulan terakhir. Nah kalau sudah ada gejala-gejala seperti itu maka dilakukan pemeriksaan HbA1C," imbuhnya.
Aini menuturkan, pemeriksaan HbA1C ini atau hemoglobin A1c berbeda dengan tes gula darah puasa. Cek gula darah puasa menunjukkan kadar gula darah sesaat atau saat sampel darah diambil. Cek gula darah puasa mengharuskan seseorang untuk berpuasa terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, cek gula darah HbA1c menunjukkan kadar gula darah rata-rata dalam 2–3 bulan. Durasi ini sesuai dengan siklus hidup sel darah merah, yaitu tiga bulan. Dengan kata lain, pemeriksaan HbA1C ini lebih akurat untuk menggambarkan kadar gula darah dalam waktu yang cukup lama.
"Jadi pengecekan HbA1c tidak perlu menjalani puasa. Pemeriksaan ini juga cocok untuk pasien-pasien yang nakal, artinya bisa mengetahui pasien diabetes yang menerapkan gaya hidup sehat atau tidak," tukasnya.
Dengan demikian pemeriksaan HbA1C ini tidak hanya bisa untuk menegakkan diagnosis diabetes, tetapi juga
bisa digunakan untuk memantau perkembangan gula darah seiring pengobatan yang dilakukan pasien diabetes.
Ainie mengungkapkan pemeriksaan ini bisa dilakukan pada anak-anak, terutama yang mengalami diabetes tipe 1.
ADVERTISEMENT
"Harusnya bisa (untuk anak-anak), terutama diabetes tipe 1," imbuhnya.
Aini menegaskan pemeriksaan HbA1C ini idealnya dilakukan setiap 3 bulan sekali bagi pasien diabetes. Sedangkan bagi mereka yang belum terdeteksi diabetes sebaiknya melakukan pemeriksaan ini setiap 6 bulan sekali.
Informasi mengenai berbagai layanan dan produk pemeriksaan tersedia di website www.labparahita.com dan bisa diakses melalui IG @labparahita atau bisa dengan menghubungi Hotline WA Hai Parahita di 0811-333-21-888.