Ini Cara Seru Belajar Literasi di Cikal, Pustakawan pun Ikut Mengajar

Konten Media Partner
4 Oktober 2021 15:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan literasi di Sekolah Cikal Surabaya sebelum pandemi. Foto: Dok. Sekolah Cikal Surabaya
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan literasi di Sekolah Cikal Surabaya sebelum pandemi. Foto: Dok. Sekolah Cikal Surabaya
ADVERTISEMENT
Sekolah Cikal Surabaya mempunyai cara seru untuk mengembangkan literasi pada seluruh siswanya. Misalnya saja lewat program-program menarik yang telah dirancang oleh para pustakawannya.
ADVERTISEMENT
Amil Yahya selaku Teaching Librarian Sekolah Cikal Surabaya mengatakan, terkait kegiatan literasi, pustakawan di Sekolah Cikal tidak sekadar melakukan sirkulasi buku saja. Tetapi juga ikut mengajar.
Bahkan pihaknya juga menyediakan pelayanan MRC (Media and Resources Center) yang menyediakan semua kebutuhan anggota Cikal (guru, murid, hingga staff).
"Dulu sebelum pandemi kita diberi waktu 1 jam pelajaran. 40 menit untuk sisw SD dan SMA, lalu 30 menit untuk siswa pra sekolah (10 bulan-4 tahun)," kata Amil ketika dihubungi Basra, Senin (4/10).
Terkait kegiatan literasinya, Amil menuturkan, biasanya akan disesuaikan dengan kebutuhan dan usia dari para siswa. Untuk siswa pra sekolah, akan diajarkan mengenal buku, story telling, bernyanyi, menari. Sementara untuk siswa TK-SMA akan dikenalkan beberapa skill. Seperti pengenalan dictionary (alphabetical).
ADVERTISEMENT
"Jadi untuk mengenalkannya enggak sekadar lewat materi, tapi juga permainan. Misal mereka harus mengurutkan diri sesuai dengan nama panggilan mereka. Dari sana, mereka akan menganalisa," tuturnya.
Selain itu, ada pula library skill. Di mana para siswa diajak untuk mengenal mengenai bagian-bagian buku. Untuk siswa dengan kelas besar (SMP-SMA) kan dikenalkan mengenai copyright page, mencari keyword, dan lain sebagainya.
"Kita juga menyediakan buku-buku sesuai reading continuum mereka. Tapi berdasarkan label yang diberikan oleh language teacher terhadap kemampuan membaca mereka. Sehingga siswa bisa mudah tau buku apa yang cocok untuk mereka," jelasnya.
Terkait kegiatan yang berhubungan dengan literasi, Amil mengungkapkan jika Sekolah Cikal mempunyai banyak sekali acara.
Misalnya saja book week. Dalam kegiatan tersebut semua siswa, guru, pegawai atau Cikal member, ketika mendengar sirine harus meninggalkan aktivitas untuk membaca dalam waktu 20 menit.
ADVERTISEMENT
Selain itu adapula event book shopping. Yaitu setiap tahun siswa diberi uang dengan jumlah tertentu. Kemudian uang tersebut akan dibelanjakan buku sesuai keinginan siswa. "Nah buku tersebut setelah mereka baca akan diberikan ke sekolah dan menjadi inventaris perpustakaan," ucapnya.
Terkait kegiatan literasi selama pandemi, Amil menuturkan jika tidak banyak yang berubah. Biasanya untuk library visit, pihaknya akan bekerja sama dengan beberapa guru program terkait.
"Kita diberi kesempatan oleh language teacher dan bebebrapa pelajaran yang membutuhkan literasi. Kita biasanya masuk untuk mengajarkan mengenai elemen dari buku atau cerita. Kadang kita diminta untuk pendampingan ketika para siswa ini ada celeberation program atau project. Bahkan selama daring ini, kita juga menyediakan akses agar para siswa bisa mengakses buku-buku secara online dan gratis," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, pihaknya juga menyediakan platform yang bisa melakukan pengecekan teks siswa. "Misal siswa comot atau coppy paste tugas dimana pasti ketahuan. Kita akan tahu. Kita juga sediakan akses perpustakaan nasional dan itu bisa diakses secara gratis. Karena Cikal punya jargon merdeka belajar, jadi semua guru murid di sini belajar. Gak ada istilah saya lebih tahu. Itulah pentingnya literasi di Cikal," pungkasnya.