Inilah Rangga, Bocah SD Penjual Donat yang Dagangannya Diborong Khofifah

Konten Media Partner
2 April 2021 17:13 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rangga Supriyadi, bocah SD yang berjualan donat keliling, dagangannya diborong Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Rangga Supriyadi, bocah SD yang berjualan donat keliling, dagangannya diborong Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Nama Rangga Supriyadi, bocah SD yang berjualan donat keliling tengah menjadi perbincangan warga Surabaya. Pasalnya, bocah yang kerap disapa Angga itu donatnya sempat diborong Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Ternyata ada peran wartawan di balik pertemuan Angga dan Khofifah.
ADVERTISEMENT
Seperti diceritakan sang ibunda, Evi Susanti, jika pertemuan Angga dan Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Rabu (31/3) diprakarsai seorang wartawan televisi di Surabaya. Angga dan sang wartawan, kata Evi, secara tak sengaja bertemu di Taman Bungkul.
"Angga kan biasa jualan di Taman Bungkul, nah pas hari Minggu (28/3) Angga ketemu sama mas wartawan itu. Hari Selasa, Angga disuruh datang ke kantor mas itu di Imam Bonjol karena hari Seninnya Angga libur jualan," kata Evi saat ditemui Basra di rumah kosnya di kawasan Kupang Krajan, Jumat (2/4).
Dari pertemuan di Imam Bonjol itu, lanjut Evi, Angga diberitahu jika diundang Khofifah di Gedung Negara Grahadi. Saat kabar tersebut juga disampaikan langsung ke Evi dan sang suami, Agus Supriatna, keduanya sempat tak mempercayainya.
ADVERTISEMENT
"Mas wartawan itu juga datang kesini, bilang kalau Angga ditunggu Bunda Khofifah di Grahadi hari Rabu pagi. Ya saya sama ayahnya kaget dan nggak percaya, masa sih ibu gubernur mau ketemu sama Angga. Baru percaya setelah Bunda (Khofifah) video call ke saya," kisah Evi.
Saat video call tersebut, Khofifah, kata Evi, juga meminta dipanggil Bunda oleh Angga.
"Enggak mau dipanggil Ibu, minta dipanggil Bunda saja," imbuh Evi.
Ibunda Rangga, Evi Susanti.
Hingga akhirnya anak kedua dari dua bersaudara itu bertemu Khofifah di Gedung Grahadi. Dalam kesempatan tersebut Khofifah memborong donat jualan Angga. Uang senilai dua juta rupiah juga diberikan Khofifah kepada Angga.
"Angga dikasih uang sama Bunda dua juta, pulangnya juga dibawain Bunda sembako. Bunda juga minta dikirimi donat dan kue kering. Alhamdulillah, saya enggak nyangka Bunda peduli sama orang kecil seperti saya," tukas Evi dengan mata berkaca-kaca.
ADVERTISEMENT
Terkait pesanan donat dan kue kering tersebut, ungkap Evi, Khofifah minta dikirim setiap hari Senin hingga Jumat ke Grahadi. Setiap harinya Khofifah membeli dagangan Angga senilai dua ratus ribu.
"Itu diselang-seling, misalnya hari ini Angga kirim donat maka besoknya gantian kirimnya kue kering," imbuh Evi.
Dituturkan Evi, jika Angga sudah setahun ini berjualan donat kentang yang merupakan buatannya sendiri. Sedangkan untuk kue kering, Evi mengaku baru membuatnya seminggu lalu. Satu donat kentang buatan Evi dijual Rp2.500. Untuk kue kering dijual seharga Rp10.000 per kotak.
"Kue kering baru bikin satu minggu yang lalu, Angga yang minta saya bikin kue kering. Katanya mau bulan puasa dan lebaran coba jualan kue kering," kata Evi.
ADVERTISEMENT
Setiap harinya, Angga berangkat jualan mulai pukul 07.00 WIB. Ia pulang mengambil barang dagangan lagi sekira pukul 11.00 WIB. Dengan mengayuh sepedanya, Angga kembali ke rumah usai selesai berjualan keliling sekitar pukul 17.00 WIB.
Angga berinisiatif berjualan keliling setelah melihat dagangan sang ibu tersisa banyak setiap harinya. Sementara sang ayah yang seorang kuli bangunan, tak bisa lagi bekerja karena pandemi.
"Awal pandemi Angga mulai bantu jualan, tadinya dia pakai keranjang yang ditenteng, terus pakai keranjang yang didorong pakai roda itu. Dia jalan keliling, baru satu bulan pakai sepeda. Dibelikan ayahnya sepeda bekas dan diperbaiki, baru bisa dipakai Angga jualan keliling," pungkas Evi.