ITD Unair Identifikasi 40 Sampel COVID-19 dari Kasus Bangkalan

Konten Media Partner
9 Juni 2021 15:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus COVID-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur melonjak tajam. Bahkan beberapa pakar menduga, lonjakan tersebut terjadi karena adanya varian baru corona yang sudah menginfeksi masyarakat di sana.
ADVERTISEMENT
Guna memastikan hal tersebut, beberapa sampel pasien yang positif COVID-19 dari hasil penyekatan di Suramadu pun di kirimkan ke Laboratorium ITD dan Balitbangkes Jakarta Pusat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Bahkan saat ini, ITD Unair sedang melakukan proses identifikasi kepada 40 sampel dari kasus lonjakan di Bangkalan.
"ITD sekarang sedang proses mengidentifikasi. Di ITD baru masuk kemarin ada beberapa sampel, hasilnya Sabtu atau Minggu baru kita identifikasi," kata Rektor Unair Prof. Mohammad Nasih ketika Basra, Rabu (9/6)
Ia menuturkan, jika varian baru COVID-19 yang tersebar di masyarakat saat ini, merupakan varian yang sudah ditemukan sebulan yang lalu, yakni varian dari Inggris.
"Jadi bukan kasus yang saat ini di Bangkalan. Tapi itu yang dibawa pekerja migran Indonesia (PMI)," tuturnya.
Rektor Unair Prof. Mohammad Nasih. Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
Terkait sampel dari Bangkalan, pihaknya mengaku baru menerima sampelnya dua hari yang lalu. "Ada 40 sampel yang sekarang dikerjakan di ITD dengan melihat whole genome sequencing masuk varian mana. Sekali lagi yang beredar adalah temuan satu bulan lalu, bukan sekarang. Sabtu atau Minggu sudah diketahui dan akan kita sampaikan hasilnya," jelas Nasih.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, ia juga mengatakan, jika kasus lonjakan COVID-19 di Bangkalan harus disikapi secara bijak.
"Yang penting langkah pemerintah agar segera melakukan sebuah tes untuk menekan penyebaran. Tes sudah tepat dengan melibatkan lima rumah sakit di Surabaya yang dekat dengan Bangkalan, ketika Bangkalan tidak bisa mengatasi," tutupnya.