Jalan-Jalan ke Surabaya Tak Perlu Bingung Ada Aplikasi Transportasiku

Konten Media Partner
16 Juni 2019 6:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi Transportasiku yang bisa diunduh melalui Play Store.
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi Transportasiku yang bisa diunduh melalui Play Store.
ADVERTISEMENT
Suasana tertib berlalu lintas di Singapura ternyata menginspirasi Dinas Perhubungan Surabaya untuk meluncurkan aplikasi bernama 'Transportasiku'.
ADVERTISEMENT
Diakui Irvan Wahyudrajat, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya, aplikasi 'Transportasiku' ini mengadaptasi layanan informasi milik Singapura yang sangat membantu pengguna jalan. Baik yang akan berpergian dengan kendaraan umum maupun yang menggunakan kendaraan pribadi.
''Sebenarnya Dishub Surabaya sudah meluncurkan aplikasi Gobis untuk Suroboyo Bus, Go Parkir untuk mengetahui slot parkir dan data-data parkir, dan aplikasi e-Dishub. Tapi di 'Transportasiku' kami buat lebih lengkap lagi,'' kata Irvan (14/6).
Melalui aplikasi Transportasiku masyarakat bisa mendapat informasi tentang jalur sepeda di Surabaya, termasuk mengetahui jadwal dan lokasi halte Suroboyo Bus terdekat, informasi slot parkir, dan melihat langsung streaming CCTV yang menampilkan kondisi terkini arus lalu lintas di suatu jalan.
Irvan juga memastikan, dalam satu atau dua bulan ke depan, pihaknya akan mengembangkan notifikasi atau semacam peringatan ketika ada jalan yang ditutup, jalan macet, dan ada kegiatan yang menutup jalan atau menghambat jalan.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya aplikasi ini, maka kondisi itu akan bisa terinformasikan di handphone masyarakat, sehingga apabila sudah mengetahui ada kemacetan, maka masyarakat bisa mengambil jalur lain untuk bepergian ke tujuan mereka masing-masing. “Ini yang paling penting, karena masyarakat butuh informasi itu tentang kawasan-kawasan atau jalur yang macet,” kata dia.
Selama ini, lanjut dia, Dishub Surabaya sudah menerapkan papan informasi digital atau Variable Message Sign (VMS) di beberapa traffic light di Surabaya. Diantaranya ada di Jalan Ahmad Yani Frontage, traffic light Kebun Binatang Surabaya dan juga traffic Alfalah. Namun, penggunaan papan informasi digital itu biayanya sangat mahal karena pembangunan fisiknya dan listriknya.
“Nah, karena kami yakin masyarakat Surabaya sudah banyak yang pegang gadget, maka kami ubah menjadi platform aplikasi ini. Masyarakat Surabaya ini sudah menjadi masyarakat digital, sehingga kami optimis dengan satu smartphone, maka kebutuhan semua dalam bidang transportasi bisa dipenuhi,” ujarnya. (Windy Goestiana)
ADVERTISEMENT