Jepang Butuh 60 Ribu Tenaga Perawat, Berminat?

Konten Media Partner
18 Januari 2022 15:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
(Kiri ke kanan) Rektor Unusa Achmad Jazidie bersama CEO Koba Group, Tomonori Kobayashi.
zoom-in-whitePerbesar
(Kiri ke kanan) Rektor Unusa Achmad Jazidie bersama CEO Koba Group, Tomonori Kobayashi.
ADVERTISEMENT
Dalam lima tahun ke depan ada sekitar 345 ribu lebih tenaga kerja yang dibutuhkan Jepang dari 14 bidang industri. Dari jumlah tersebut sebanyak 60 ribu adalah tenaga kerja di bidang perawat. Hal ini seperti diungkapkan CEO Koba Group, Tomonori Kobayashi. Koba Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penempatan tenaga kerja ke Jepang.
ADVERTISEMENT
Kobayashi mengungkapkan, jika pekerja migran dari Indonesia lebih disukai orang Jepang dibanding tenaga kerja dari Vietnam dan Filipina. Alasannya, karena tenaga kerja dari Indonesia mempunyai sikap yang santun dan memiliki cara berpikir yang kritis.
“Kendala utama dari pekerja migran Indonesia adalah soal kemampuan berbahasa Jepang," ujarnya disela penandatanganan kerja sama Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dengan Koba Mirai Jepang, Selasa (18/1).
Karena itu, lanjutnya, Koba Group melalui kerjasama tersebut mencoba untuk bersama Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) Unusa menyiapkan calon pekerja migran dalam hal penguasaan bahasa dan pengenalan budaya Jepang.
Dikatakannya, Koba Group secara spesifik akan menyiapkan kursus Bahasa Jepang sesuai dengan kebutuhan industri Jepang.
"Selain dapat menempatkan alumni Unusa di Jepang, Koba juga menawarkan program magang bagi mahasiswa Unusa selama 3-6 bulan hingga satu tahun," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Rektor Unusa Achmad Jazidie, yang juga alumni Hiroshima University, menyambut baik tawaran yang disampaikan Koba Mirai.
"Unusa memang telah mempersiapkan para lulusannya untuk bisa mengisi lapangan pekerjaan di luar negeri, tidak hanya ke Jepang. Karena itu beberapa kemampuan berbahasa yang sering menjadi kendala mulai ditawarkan kepada para mahasiswa. Untuk peluang bekerja di Jepang, Unusa juga telah menjalin keja sama dengan Jepang Foundation dalam hal menambah dan mengasah kemampuan Bahasa Jepang,” jelas Jazidie.
Adapun Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnakertran Provinsi Jatim Budiraharjo mengatakan, MoU antara Unusa dengan Koba Mirai Jepang merupakan hal yang tepat. Pasalnya, Koba Group merupakan salah satu penyalur tenaga kerja ke Negeri Sakura yang sudah berpengalaman.
ADVERTISEMENT
“Jadi kami mewakili Pemprov Jatim dalam hal ini Disnakertran ikut mendampingi penandatanganan MoU ini sebagai bagian dari dukungan nyata dan menjadi saksi jika Koba Mirai adalah salah satu penyalur tenaga kerja ke Jepang yang dipercaya. Jaminan ini perlu agar pekerja migran kita di sana mendapatkan perlindungan,” tukasnya.