Jibril Dilirik Khofifah Jadi Jubir Satgas COVID-19 karena Tulisannya

Konten Media Partner
23 Juni 2023 6:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr. Makhyan Jibril Al-Farabi, M.Sc M.Biomed MBA Sp.JP. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
dr. Makhyan Jibril Al-Farabi, M.Sc M.Biomed MBA Sp.JP. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia, dr. Makhyan Jibril Al-Farabi, M.Sc M.Biomed MBA Sp.JP, ditunjuk Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sebagai juru bicara (jubir) Satgas COVID-19. Hal ini berawal dari tulisan kritis Jibril terkait COVID-19 yang viral kala itu.
ADVERTISEMENT
Pemikiran kritis Jibril menggelitik saat awal pandemi COVID-19 menerjang Indonesia. Ia kemudian menulis sebuah artikel analisis mengenai prediksi pandemik COVID-19 berjudul "Bom Waktu itu Bernama Coronavirus: Apa yang Kita dan Pemerintah Harus Lakukan?". Tulisan ini diterbitkan di salah satu media massa pada pertengahan bulan Maret 2020.
Artikel tulisannya pun viral dan banyak dibaca hingga sampai ke tangan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Saya dipanggil sama Pak Direktur RSUD Soetomo (dr Joni Wahyuadi). Dibilangin kalau tulisan saya bagus, lalu saya diminta apa mau membantu di gugus tugas. Padahal saat itu saya tidak kenal sama sekali dengan Pak Dir atau siapa pun di Pemprov," ujar Jibril, saat ditemui Basra usai prosesi Pelantikan Dokter Spesialis 1 & 2 Periode 145 di FK Unair, belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Jibril menjadi Satgas COVID-19 Jatim saat menjadi residen PPDS di Departemen Jantung Fakultas Kedokteran (FK) Unair.
Jibril kemudian ditantang untuk membuat inovasi dalam penanganan COVID-19 di Jatim. Berbekal soft skill terutama problem solving yang telah ia pelajari selama di bangku kuliah, ia melihat salah satu kebutuhan masyarakat yaitu akses penilaian gejala awal COVID-19. Maklum, saat itu tes swab PCR dan rapid test masih belum banyak tersedia.
Akhirnya, Jibril membuat sistem self assesment sebagai layanan pemeriksaan gejala dini COVID-19. Dalam hitungan hari saja, program ini sudah diakses oleh jutaan orang.
"Awal-awal itu semuanya tidak langsung mudah. Saya sebenarnya tidak punya keahlian di bidang IT. Lalu saya harus berkoordinasi dengan Diskominfo dan Dinkes. Di situ saya menempatkan diri untuk mencari solusi bersama, bukan memerintah. Jadi dua dinas ini mungkin dulu kerjanya sendiri-sendiri ya tidak bersinggungan, ketika ada saya jadi duduk satu meja untuk bekerja sama," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Satu persatu inovasi ditelurkan dari tim yang dikoordinasi oleh Jibril. Tak hanya self assesment, Satgas COVID-19 Jatim juga mengeluarkan peta sebaran COVID-19 secara real time beserta letak rumah sakit, game edukasi, radar bantuan sosial, bahkan sistem untuk rekapitulasi data penambahan kasus COVID-19.
Seiring bertambahnya waktu, kepercayaan yang diberikan kepada Jibril pun bertambah. Ia juga memikirkan strategi komunikasi kepada masyarakat terutama dalam vaksinasi COVID-19. Ia pun dipercaya menjadi Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim.