Kampung di Surabaya Budidaya Ikan Lele dan Nila di Selokan, Bisa Panen 30 Kg

Konten Media Partner
18 Agustus 2021 13:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masmulyono ketika menjaring ikan lele hasil budidaya di Kampung Ondomohen Magersari V. Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Masmulyono ketika menjaring ikan lele hasil budidaya di Kampung Ondomohen Magersari V. Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak cara dapat dilakukan untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan asri. Salah satunya seperti dilakukan warga Kampung Ondomohen Magersari V Surabaya, yang memanfaatkan selokan untuk budidaya ikan lele dan ikan nila.
ADVERTISEMENT
Musmulyono, kader lingkungan Kampung Ondomohen Magersari V ini mengungkapkan, inovasi tersebut dibuat karena minimnya lahan kosong.
Di mana ia dan warga sekitar memanfaatkan air IPAL, dengan mendesain saluran pembuangan rumah tangga masuk ke dalam pipa, dan memanfaatkan ruang sisa dalam got untuk budidaya ikan.
"Awalnya yang jelas untuk penghijaun. Karena sebagian besar kampung diperkotaan itu kan gersang dan panas. Seiring program dari Pemkot Surabaya, warga juga mulai menanam. Nah untuk IPAL, kita manfaatkan untuk penyiraman tanaman, lalu di bawahnya kita manfaatkan untuk kolam ikan," kata Musmulyono ketika ditemui Basra, Rabu (18/8).
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
Musmulyono mengaku, budidaya ikan tersebut dipilih sebagai upaya ketahanan pangan bagi warga sekitar. Bahkan dalam sekali panen, ia dan warga bisa mendapatkan sekitar 30 kg ikan lele, dari hasil menebar 1000 benih lele.
ADVERTISEMENT
"Awal kita isi 1000 benih, setelah agak besar kita pisah kita taruh di kolam lain. Karena ada tiga kolam disini dengan panjang 4 meter, lebar 50 cm, dan kedalaman 60 cm. Untuk panennya 3 bulan sekali, dan tingkat keberhasilannya itu sekitat 60%," jelasnya.
Ia mengungkapkan, jika hasil panen ikan lele tersebut nantinya akan dijual ke rumah makan atau restauran yang ada di sekitar kampung.
"Ketika panen dijual ke salah satu rumah makan. Kita belum bisa memasok lebih banyak, karena siklus pemeliharaan kita nggak banyak. Paling tidak sekali panen sekitar 600 ekor atau 30 kg. Nanti hasil penjualan itu untuk membeli bibit lagi, dan selebihnya untuk warga," tambahnya.
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
Selain membudidayakan ikan, ia dan warga juga menanam aneka jenis sayuran dan buah dengan sistem hidroponik maupun aquaponik.
ADVERTISEMENT
Untuk sayurannya ada sawi, pakcoy, selada, kankung, hingga bayam brazil. Sementara tanaman buah-buahannya ada sawo, mangga, belimbing, jambu darsono, buah kakau, tomat, terong, dan lain sebagainya.
"Jeruk nipis juga ada. Karena yang kita tanam adalah tanaman yang bermanfaat. Sehingga warga bisa memanfaatkannya. Apalagi kalau musim hujan tiba, kita manfaatkan lahan sempit untuk budidaya jamur," tuturnya.
Bahkan ke depan, pihaknya berencana akan membudidyakan ikan gurami dan membuat inovasi lain untuk melestarikan lingkungan
"Kita juga sedang mencoba budidaya ikan gurami. Karen kalau gurami itu perlu kolam khusus. Jadi masih coba-coba," pungkasnya.