Keju Jahe Merah dari Mahasiswi Surabaya

Konten Media Partner
21 Maret 2019 16:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dita Fatmasari dan Keju Renger ciptaannya. Foto : Masruroh
zoom-in-whitePerbesar
Dita Fatmasari dan Keju Renger ciptaannya. Foto : Masruroh
ADVERTISEMENT
Jahe merah, termasuk jenis jahe yang populer digunakan untuk mengobati asma. Tapi ternyata, rasa jahe merah yang pedas dan pahit membuatnya tak banyak disuka anak muda.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari alasan tersebut, Dita Fatmasari mahasiswi semester 6 Prodi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Nahdlatul Ulama (Unusa) Surabaya, membuat keju 'Renger'.
''Keju Renger merupakan keju berbahan jahe merah dengan komposisi 40 persen jahe merah dan 60 persen susu UHT,'' ujarnya saat dijumpai Basra, Selasa (19/3).
Renger, kata Dita, merupakan akronim dari Red Ginger (jahe merah,red). Dan bukan tanpa alasan jika Dita lebih memilih keju.
''Awalnya ada mata kuliah yang mengharuskan untuk membuat produk makanan. Saya pun melakukan survey di tahun 2017 lalu, yang hasilnya ternyata keju lebih diminati orang Surabaya dibanding cokelat. Lalu saya kombinasikan keju dengan jahe merah, selain ingin melestarikan rempah tradisional, jahe merah juga bermanfaat buat kesehatan,'' jelas Dita.
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan serangkaian penelitian, Dita lantas memproduksi keju 'Renger' untuk di jual kepada khalayak. Hasilnya, pasar pun merespon positif. Dijual secara online, kini Dita mampu menjual hingga 50 variasi kotak keju 'Renger' setiap harinya.
''Ada tiga variasi kotak, kecil, sedang, dan besar. Saya jual mulai harga dua belas ribu. Alhamdulillah sekarang pasarnya sudah sampai NTB,'' tukasnya sumringah.
Keju 'Renger' sendiri mampu bertahan hingga 6 bulan di suhu ruangan.
Sukses dengan keju 'Renger' tak lantas membuat Dita berhenti berinovasi. Dita pun sedang berancang-ancang untuk membuat mozarella jahe merah.
''Saya amati di medsos, mozarella sekarang banyak peminatnya. Jadi saya pengen bikin mozarella jahe merah,'' simpulnya. (Reporter : Masruroh / Editor : Windy Goestiana)
ADVERTISEMENT