Kesuksesan Program Double Track SMA/SMK di Jatim

Konten Media Partner
14 Oktober 2021 15:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa SMAN 3 Bangkalan menunjukkan keterampilan tata rias pengantin. Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Siswa SMAN 3 Bangkalan menunjukkan keterampilan tata rias pengantin. Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Dinas Pendidikan Jawa Timur telah menyiapkan program double track untuk siswa SMA/Madrasah Aliyah. Program tersebut digagas guna mengurangi jumlah pengangguran baru di Jatim.
ADVERTISEMENT
Program yang telah berjalan sejak 2019 lalu ini sudah diikuti oleh 34.559 siswa dari 158 sekolah yang ada di 28 kabupaten/kota di Jawa Timur. Bahkan pada tahun 2021 terdapat 1.916 kelompok usaha siswa dan 755 produk unggulan.
Selain itu, terdapat tujuh keterampilan, di antaranya tata busana, tata boga, multimedia, kecantikan, listrik, teknik elektronik, dan Teknik Kendaraan Ringan (TKR).
Salah satu sekolah yang mengikuti program tersebut yakni SMA Negeri 3 Bangkalan, dengan dua program andalannya. Yakni tata boga dan tata rias pengantin berhijab.
Bahkan program tata rias pengantin berhijab yang digagas SMAN 3 Bangkalan baru saja berhasil meraih juara 1 kategori Sinergi DUDI dengan KUS dalam ajang Millenial Entrepreneur Award 2021.
ADVERTISEMENT
Iskandar selaku Kepala SMAN 3 Bangkalan mengatakan, jika dua program yang digagas tersebut baru satu tahun bergabung dengan program double track.
Dimana, para siswa yang mengikuti program-program tersebut mendapatkan pelatihan mengenai usaha tata boga dan tata rias pengantin.
"Harapan kami, dengan adanya program ini akan ada pengembangan. Nanti para alumninya akan mengawal, sehingga akan ada dana bergulir untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki," kata Iskandar ketika ditemui Basra, Kamis (14/10).
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
Sementara itu, Diah Kumala Sari salah satu siswa yang mengikuti kelas tata rias pengantin mengaku, semenjak belajar mengenai tata rias ia mendapatkan pengalaman baru. Ditambah lagi, ia memang suka dengan dunia tata rias, sehingga ia bisa mendapatkan skill lebih.
ADVERTISEMENT
"Biasanya kita pelatihannya itu setiap akhir pekan. Kita diajarkan cara tata rias pengantin itu seperti apa, kalau make up wisuda seperti apa, jadi kita bisa tau bedanya," ucap siswi kelas 12 ini.
Bahkan ke depan, ia bersama teman-temannya berencana membuka jasa tata rias. "Rencananya ke depan kita inginnya buka jasa tata rias. Tapi saya juga inginnya lanjut kuliah juga biar semakin ahli," ungkapnya.
Ditemui di lokasi yang sama, Kepala Dindik Jatim Wahid Wahyudi mengatakan program double track dilakukan untuk memberikan bekal awal agar siswa mandiri untuk menjadi start up baru.
"Kita juga melakukan pameran bagi para siswa, bahwa di masa pandemi siswa SMA double track masih produktif seperti biasanya dan mereka masih melakukan penjualan seperti biasa. Apalagi para siswa ini sudah punya ketrampilan, pengetahun karena mereka sudah pernah belajardi kelompok siswa," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan ke depan, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan industri guna mempermudah alumni double track mendirikan start up baru.