Khofifah Minta Maaf, 33 Kabupaten/Kota di Jatim Merah 'Membara' karena COVID-19

Konten Media Partner
21 Juli 2021 14:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
33 kota/kabupaten di Jatim yang jadi zona merah COVID-19. Sumber foto: Diskominfo Jatim
zoom-in-whitePerbesar
33 kota/kabupaten di Jatim yang jadi zona merah COVID-19. Sumber foto: Diskominfo Jatim
ADVERTISEMENT
Per tanggal 20 Juli 2021, sebanyak 33 Kabupaten/Kota di Jawa Timur berstatus zona merah beresiko tinggi penularan COVID-19. Angka ini meningkat dibandingkan pekan lalu sebanyak 19 kabupaten/kota zona merah.
ADVERTISEMENT
Jatim hanya menyisakan 5 kabupaten/kota yang masih berstatus zona oranye atau beresiko sedang penularan COVID-19. Kelima kabupaten/kota, antara lain kota Blitar, kota Probolinggo, kabupaten Sampang, kabupaten Pamekasan, dan kabupaten Sumenep.
"Pekan ini ada 33 daerah, setelah pekan lalu 19 daerah. Lalu ada lima daerah zona oranye atau berisiko sedang," ujar anggota Satuan Tugas Kuratif COVID-19 Jawa Timur dr. Makhyan Jibril, Rabu (21/7).
Dia lantas menjelaskan, zonasi tersebut berdasarkan penilaian mingguan yang dilakukan oleh Gugus Tugas COVID-19 pusat berdasarkan 15 indikator. Hasilnya, didapatkan Jatim per Selasa tanggal 20 Juli 2021 terdapat 33 kota atau Kabupaten yang masuk zona merah dan lima kota atau kabupaten masuk zona oranye. Artinya tak ada zona kuning sama sekali di Jatim.
ADVERTISEMENT
Diakuinya dalam satu minggu terakhir ini kasus COVID-19 di Jatim mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Adapun berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Jatim pada Selasa (20/7) terdapat tambahan sebanyak 5.654 kasus baru terkonfirmasi positif, 2.582 kasus sembuh, dan 268 kasus meninggal dunia.
Sementara itu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengakui bahwa Pemprov Jatim memahami dampak dari kebijakan perpanjangan PPKM Darurat bagi masyarakat, tidak ringan. Bahkan mantan Menteri Sosial ini minta maaf atas penanganan COVID-19 jika dirasa belum memuaskan.
"Pemprov Jatim bersama Forkopimda serta Kabupaten/Kota se-Jatim terus berupaya semaksimal mungkin memutus penyebaran COVID-19, dan mempercepat vaksinasi hingga pelosok, agar pandemi ini segera berakhir," tukasnya.