Kisah Fairuz, Mahasiswa Unusa yang Lolos Jadi Anggota Polri Usai Mencoba 8 Kali

Konten Media Partner
21 Februari 2023 12:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fairuz Faiz Asifuddien. Foto: Dok. pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Fairuz Faiz Asifuddien. Foto: Dok. pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kini dapat melanjutkan pendidikan sarjana sambil berdinas. Ahmas Fairuz Faiz Asifuddien, salah satu mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yang juga merupakan anggota Polri.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Fairuz sedang menempuh studinya pada Program Studi (Prodi) S1 Sistem Informasi. Awalnya, Fairuz adalah mahasiswa Unusa yang memulai studinya pada tahun 2018, hingga kemudian dirinya diterima sebagai anggota Polri pada tahun 2020, dan sempat menonaktifkan status mahasiswanya.
“Ketika saya masuk sebagai mahasiswa Unusa tahun 2018, saya di situ tetap berjuang dalam pendaftaran TNI dan juga Polri. Hingga memasuki semester ke 5, saya akhirnya diterima sebagai anggota Polri setelah mencoba 8 kali, kemudian sempat nonaktif sebagai mahasiswa Unusa," ujarnya, Selasa (21/2).
"Namun setelah itu kembali lagi melanjutkan kuliah di Unusa pada tahun 2022, setelah saya boleh keluar dari mess,” sambungnya.
Ia juga menilai doa dan dukungan dari orang tua yang telah mengantarkan dirinya hingga saat ini berhasil menjadi anggota Polri.
ADVERTISEMENT
Menurut Fairuz, meskipun kini dirinya terdaftar sebagai mahasiswa kelas karyawan, bijak dalam membagi waktu masih menjadi tantangan yang harus dilalui saat harus berdinas dan kuliah.
“Saya sekarang termasuk mahasiswa kelas karyawan dan kelasnya online. Tapi masih susah untuk bagi waktu, karena memang dinasnya pagi sampai malam, apalagi jadwalnya bukan yang tentu setiap harinya. Kadang saya kuliah online sambil jaga dinas juga,” kisahnya.
Selain itu, yang menjadi tantangan bagi Fairuz saat semester 10 ini, ia tengah berjuang untuk lulus, namun terhambat oleh nilai salah satu mata kuliah yang perlu diperbaiki dan revisi proposal penelitian.
“Sebenarnya saya ingin segera menyelesaikan kuliah di semester 9 kemarin, namun terhambat sama nilai E yang diberikan oleh dosen saya, yang juga termasuk penguji dalam seminar proposal saya. Usaha, kedisiplinan, dan perjuangan yang menjadi kunci semangat saya dalam proses menyelesaikan studi S1 ini,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Fairuz juga menambahkan bahwa berbagai karakter dosen ada yang open mindset dan close mindset. Dia bersyukur dosen pembimbingnya yang telah membantu untuk berkoordinasi dan komunikasi dengan para dosen, sehingga dapat membantu proses studinya sekaligus aktivitasnya berdinas di Kepolisian.
“Dosen pembimbing saya telah membantu berkoordinasi dengan para dosen lainnya. Serta saya juga secara pribadi meminta bantuan dan berkoordinasi dengan dosen yang lain, terkait upaya saya dalam menyelesaikan studi S1 sekaligus berdinas di Kepolisian,” tandas Fairuz yang kini dinas di Polda Jatim.