Kisah Fildza, Siswi SMP di Surabaya Olah Limbah Tekstil Jadi Pembalut Wanita

Konten Media Partner
14 Juni 2021 13:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fildza Ghassani Andias menunjukkan pembalut kain yang dibuat dari kain perca.
zoom-in-whitePerbesar
Fildza Ghassani Andias menunjukkan pembalut kain yang dibuat dari kain perca.
ADVERTISEMENT
Pandemi yang melanda lebih dari setahun, memaksa Fildza Ghassani Andias (13) tak bisa leluasa beraktivitas di luar rumah. Siswi SMPN 6 Surabaya ini pun tergerak untuk membuat masker dan pita rambut dari kain perca yang menumpuk di rumahnya.
ADVERTISEMENT
"Di rumah kan ada usaha konveksi, itu kain perca banyak. Akhirnya saya bikin masker dan pita rambut," ujar Fildza kepada Basra, Senin (14/6).
Kala itu Fildza masih duduk di bangku kelas VI SD. Hingga suatu hari Fildza menjumpai artikel yang mengupas bahaya dari pembalut sekali pakai. Dalam artikel tersebut diulas, jika pembalut sekali pakai baru bisa terurai 500-800 tahun.
"Pembalut sekali pakai juga nggak bagus buat kesehatan. Dari situ saya kepikiran untuk bikin pembalut dari kain perca," ungkap siswi kelas VII ini.
Pembalut wanita dari kain perca
Karena belum mahir menjahit, Fildza pun memberdayakan ibu-ibu tetangga rumah untuk membantunya menjahit. Sedangkan Fildza sendiri yang memotong polanya.
"Saya dibantu sama 3 ibu tetangga rumah, sehari bisa bikin sampai 10 pembalut," imbuh Fildza.
ADVERTISEMENT
Selain kain perca berupa kain katun, lanjut Fildza, pembalut tersebut juga dilapisi handuk micro fiber sebagai penyerap serta kain lekat agar pembalut tak lecek. Pembalut kain milik Fildza ini bisa tahan hingga 3 tahun.
"Setiap kali pemakaiannya 4 jam, setelah itu bisa dicuci," tukasnya.
Masker dan pita rambut yang juga dibuat dari kain perca
Hebatnya, Fildza juga menjual pembalut kain tersebut untuk umum. Selain lewat media sosialnya, Fildza juga menjualnya lewat aplikasi belanja online. Satu pembalut kain dijual seharga Rp 15.000. Untuk masker dan scrunchie (pita rambut), masing-masing dijual seharga Rp10.000 dan Rp8.000.
Pembalut kain perca yang dibuat Fildza tersedia dalam dua ukuran, yakni 23 cm dan 27 cm.
Lewat proyek pengolahan limbah tekstil ini Fildza pun mengikuti penganugerahan Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2021.
ADVERTISEMENT
"Saya juga berharap bisa turut membantu menjaga lingkungan, karena kalau bukan kita siapa lagi?" simpulnya.