Kisah Syaiful, Kehilangan Satu Kaki Kini Jadi Atlet Lempar Cakram

Konten Media Partner
29 Juni 2021 17:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Syaiful Arifin, disabilitas yang berprestasi sebagai atlet lempar cakram.
zoom-in-whitePerbesar
Syaiful Arifin, disabilitas yang berprestasi sebagai atlet lempar cakram.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kehilangan satu kaki akibat terlindas kereta api saat masih duduk di bangku SD kelas IV, sempat membuat Syaiful Arifin (37) terpuruk. Apalagi Syaiful harus mengubur impiannya bergabung dengan klub Persebaya sekaligus menjadi seorang tentara angkatan darat.
ADVERTISEMENT
"Sebelum kecelakaan saya memang suka olahraga bola, bahkan bapak akan mendaftarkan saya ke klub Persebaya. Saya juga mau masuk angkatan darat karena kata orang-orang proporsi badan saya bagus," kata Syaiful kepada Basra, Selasa (29/6).
Namun kesuksesan sebagai seorang atlet membayar segala keterpurukan Syaiful akibat kehilangan kaki imbas kecelakaan tragis yang dialaminya. Tepat di tahun 2012, Syaiful mulai menapaki jalan hidupnya sebagai atlet lempar cakram.
"Sejak kecelakaan nggak kepikiran bisa jadi atlet, kan saya disabilitas. Mana bisa jadi atlet kalau fisik nggak lengkap?" tukasnya.
Namun pertemuan Syaiful dengan seorang disabilitas di tahun 2012 menjadi jalan pembuka bagi Syaiful menekuni atletik. Seperti diceritakan Syaiful, pertemuan itu terjadi usai Syaiful menunaikan ibadah salat dhuhur. Dalam pertemuan tersebut Syaiful ditawari bergabung melakukan kegiatan olahraga. Namun Syaiful ragu akan tawaran tersebut.
ADVERTISEMENT
"Disuruh ikut kegiatan olahraga, tapi saya masih ragu. Memang bisa ya disabilitas olahraga. Itu yang saya pikirkan. Orang itu akhirnya nawari saya untuk lihat-lihat dulu kegiatan olahraga itu, ya sudah saya mau," kisahnya.
Saat menyaksikan aktivitas olahraga yang dimaksud orang tersebut, Syaiful terkejut bukan main. Pasalnya, orang-orang yang tengah berolahraga kondisinya tak jauh berbeda dengannya, disabilitas. Dari sinilah muncul motivasi dalam diri Syaiful untuk melakukan hal yang sama.
"Lalu saya coba ikut olahraga lari, tapi ternyata saya enggak kuat. Lalu sama pelatih disana saya disarankan untuk atletik saja, seperti tolak peluru dan lempar cakram karena beliau melihat prosporsi badan saya yang mumpuni untuk atletik," terangnya.
Lima bulan berlatih di cabang olahraga (cabor) atletik, Syaiful mulai unjuk gigi. Dalam sebuah kejuaraan yang diselenggarakan KONI Jatim di tahun 2012, Syaiful mampu meraih juara dua.
ADVERTISEMENT
Prestasi tersebut lantas memotivasi Syaiful untuk giat berlatih. Hasilnya, sederet torehan prestasi mampu diraih Syaiful. Yang terbaru, Syaiful mampu meraih medali medali emas untuk cabor lempar cakram dan tolak peluru di ajang Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) Jawa Timur I 2021 akhir Mei 2021.
Kini Syaiful tengah mempersiapkan diri untuk bertanding di ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) yang ke-XVI di Papua pada November 2021.
"Insyaallah tanggal 2 Juli nanti masuk pustalda di Unesa untuk persiapan di Papua. Semoga bisa memberikan yang terbaik untuk Jawa Timur," simpulnya.