Mahasiswa di Surabaya Ciptakan Alat Testpack Kehamilan untuk Sapi

Konten Media Partner
16 Oktober 2019 16:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alat TESPI OM (Testpack Sapi Otomatis Mikrontroller) karya mahasiswa karya Universitas Muhammadiyah Surabaya. Foto-foto : Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Alat TESPI OM (Testpack Sapi Otomatis Mikrontroller) karya mahasiswa karya Universitas Muhammadiyah Surabaya. Foto-foto : Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selama ini tes kehamilan pada sapi masih dilakukan dengan cara konvensional seperti palpasi rectal. Metode palpasi rectal artinya merogoh bagian dalam rektum sapi untuk mengetahui adanya janin atau tidak.
ADVERTISEMENT
Meski masih sering digunakan oleh para peternak sapi, ternyata teknik ini mempunyai risiko yang besar. Diantaranya risiko cacat pada induk sapi hingga cacat pada anak sapi.
Untuk memenimalkan risiko tersebut, ketiga mahasiswa dari jurusan mahasiswa dari jurusan Analisis Kesehatan dan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya membuat inovasi bernama TESPI OM (Alat Testpack Sapi Otomatis Mikrontroller).
TESPI OM karya Selvia Nurul Damayanti, Khusnud Dhonni, dan Ghois Qurniawan ini menggunakan urine sapi yang telah ditampung dan ditambahkan dengan regaen dari asam sulfat yang telah diencerkan dengan akuades. Proses pengenceran ini dilakukan untuk menurunkan konsentrasi asam sulfat.
Untuk perbandingannya, Ghois menggunakan 5 ml urine sapi dan 1 ml reagen buatan. Setelah tercampur, dibutuhkan waktu lima detik untuk mengetahui hasilnya.
ADVERTISEMENT
"Karena alat ini menggunalan sensor cahaya, jadi kalau sapi positif hamil, lampu sensor pada alat ini akan menyala warna hijau. Kalau negatif lampunya akan berwarna merah," jelas mahasiswa jurusan teknik elektro ini.
Bahkan, Ghois pun mengaku jika telah melakukan riset pada 30 sampel sapi. Hasilnya, 27 sampel akurat bisa diketahui hamil atau tidak. "Jadi sekitar 80 persen akurat," ungkapnya.
Ke depannya, Ghois bersama kedua rekannya masih akan terus melakukan uji coba dan mengembangkan penelitian tersebut. "Supaya hasilnya bisa lebih akurat. Terus dapat membantu para peternak sapi juga," pungkasnya.
Diketahui, hasil inovasi Tespi OM ini berhasil menyabet juara 2 kategori teknologi dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional yang berlangsung di Jember pada Juni lalu. (Reporter: Amanah Nur Asiah / Editor : Windy Goestiana)
ADVERTISEMENT