Mahasiswa di Surabaya Gagas Perawatan Gusi Bengkak dengan Ekstrak Teh Hijau

Konten Media Partner
16 November 2023 11:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi teh hijau. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teh hijau. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mohammad Iqbal, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unair berhasil meraih Juara I Esai Nasional The 10th Math Competition Uniska belum lama ini. Iqbal mengangkat gagasan tentang optimalisasi terapi gingivitis atau gusi bengkak menggunakan bahan nanopartikel gel yang bahan aktifnya adalah ekstrak teh hijau (Camellia sinensis).
ADVERTISEMENT
Iqbal mengungkapkan bahwa ia menggagas ekstrak teh terinspirasi dari budaya minum teh di Indonesia. Menurutnya, hal ini juga dilandasi dari produksi teh di Indonesia yang selalu melonjak tiap tahun.
“Indonesia merupakan negara dengan produksi teh tertinggi kedelapan di dunia. Bahkan laporan BPS tahun 2021 menuliskan jumlah total panen tahunan teh mencapai 138.323 ton. Akan sangat disayangkan sekali apabila penggunaannya hanya untuk diminum saja,” ujar Iqbal.
Iqbal melanjutkan, setelah menelaah mengenai potensi yang ada, ternyata teh kaya akan senyawa aktif seperti flavonoid dan senyawa antioksidan. Senyawa flavonoid dan antioksidan memiliki kemampuan yang sangat baik dalam hal antiinflamasi.
Iqbal juga mengungkapkan bahwa penggunaan obat-obatan kimiawi sintetik secara jangka panjang dapat berpotensi menyebabkan efek samping seperti gastritis. Ia juga melansir dari sebuah studi tahun 2021 bahwa pasien yang mengalami efek samping gastritis mencapai 78,8 persen.
ADVERTISEMENT
Dari gagasan tersebut, Iqbal berharap mampu membantu memberikan solusi alternatif terhadap perawatan gusi bengkak dalam sediaan gel nanopartikel. Selain itu, ia memilih sediaan gel karena pengaplikasiannya yang mudah serta ukuran nanopartikel yang sangat kecil. Baginya, hal ini memungkinkan penetrasi senyawa aktif ke dalam jaringan gusi yang mengalami pembengkakan.
“Hal ini ideal karena syarat senyawa yang mampu penetrasi ke dalam mukosa harus memiliki nilai Log P yang kurang dari tiga. Karya ini merupakan tindak lanjut dari karya yang saya lombakan di kompetisi yang sama di tahun lalu. Namun pada tahun ini saya mengusung bahan dengan pengemasan lebih optimal dan efektif,” tuturnya.
Berkat gagasan kreatifnya itu, Iqbal berhasil menyabet juara 1 pada ajang kompetisi esai ilmiah nasional. Selanjutnya, mahasiswa FKG Unair itu berharap akan ada penelitian lebih lanjut mengenai potensi ekstrak teh sebagai alternatif terapi di dalam bidang kedokteran gigi.
ADVERTISEMENT