Mahasiswa Kesehatan Wajib Tahu, Begini Tips Lulus UKOM ala Ketua APKESI

Konten Media Partner
18 November 2021 10:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, terdapat sekitar 20 ribu mahasiswa jurusan kesehatan se-Indonesia yang gagal wisuda setiap periode UKOM (Uji Kompetensi) digelar.
ADVERTISEMENT
UKOM sendiri mirip dengan Ujian Nasional di tingkat sekolah, yang wajib diikuti oleh mahasiswa yang berkuliah di jurusan keperawatan, farmasi, dan jurusan kesehatan lainnya.
Untuk itu, Ketua Asosiasi Poltekkes se-Indonesia (APKESI) Budi Susatia membagikan beberapa tips bagi mahasiswa agar lulus UKOM.
1. Siapkan Strategi Belajar Mengajar UKOM
Menurut Budi, persiapan menjadi sangat penting. Civitas akademika kampus kesehatan, bisa mulai mempersiapkan strategi belajar mengajar terkait UKOM dengan cara menerapkan hal-hal yang biasa mereka terapkan kepada pasien.
Seperti melakukan diagnosa atas permasalahan, planning atas cara belajar mengajar, dan intervensi kepada mereka yang perlu diberi pelatihan khusus.
“Untuk lebih menyiapkan mahasiswa sukses UKOM, tahapan strategi ini dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu asesmen, diagnosis, planning, intervensi, dan evaluasi. Karena UKOM sudah dibuat berdasarkan standar yang telah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan, jadi cocok jika pakai juga pisau analisis yang ada di dunia kesehatan,” ucapnya, Kamis (18/11).
2. Lakukan Persiapan Matang
ADVERTISEMENT
Selain strategi, perguruan tinggi juga harus menyiapkan persiapan yang matang. Persiapan ini dilakukan dari beberapa pihak.
Misalnya, kampus bisa menggelar tryout dengan Ujian Berbasis Komputer (CBT). Bisa juga dengan cara mempelajari soal studi kasus dan pengalaman praktek (vignette), bukan hapalan teori semata.
Sharing experience dengan alumni berpengalaman yang sudah lulus, juga bisa jadi cara jitu untuk persiapkan diri.
"Karena UKOM ini pakai komputer (dalam melaksanakan ujiannya). Kampus bisa menggunakan sistem akademik berbasis awan dan digital (Siakadcloud) yang banyak tersedia di internet. Supaya mahasiswa terbiasa ujian menggunakan komputer," tuturnya.
3. Kampus dan Mahasiswa Perlu Berkomitmen
Menurut Budi, komitmen merupakan komponen utama agar pelaksanaan UKOM bisa berjalan lancar. Semua strategi dan persiapan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.
ADVERTISEMENT
Dalam UKOM, mahasiswa perlu berkomitmen dalam belajar. Kampus juga perlu memastikan pelaporan data (PDDIKTI) milik kampus telah lengkap dan tuntas agar tidak menjadi masalah bagi kelulusan mahasiswa.
“Bisa dilakukan dengan cara rutin belajar satu soal sehari, dan mulai memanfaatkan teknologi untuk belajar, ujian, dan pengelolaan sistem akademik. Apapun caranya, yang penting komitmen belajar harus ada, dan mahasiswa harus semangat," pungkasnya.