Mahasiswa Ubaya Juarai International Risk Management Case-Solving Competition

Konten Media Partner
20 Juli 2021 12:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiswa Ubaya Juarai International Risk Management Case-Solving Competition
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tiga mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Universitas Surabaya (Ubaya) baru saja menorehka prestasi di tingkat internasional dengan meraih juara 2 dalam lomba International Risk Management Case-Solving Competition 2021.
ADVERTISEMENT
Ketiga mahasiswa tersebut yaitu Lady Safitri Sugiarto, Agnes Lestari dan Alisha Alawiyah.
Salah satu perwakilan tim, Lady Safitri mengatakan, International Risk Management Case-Solving Competition adalah ajang kompetisi untuk menunjukkan keterampilan mahasiswa dalam memecahkan studi kasus.
Dalam kompetisi tersebut, ia dan tim ditantang untuk menyelesaikan masalah manajemen risiko yang dihadapi organisasi saat ini, menganalisis informasi yang tersedia, membangun solusi, dan mempertahankan rekomendasi mereka di depan juri.
Lady menuturkan, bahwa terdapat tiga babak yang harus dilewati oleh timnya. Tiga babak tersebut yaitu babak penyisihan, semifinal, dan grand final.
Pada babak grand final, tim hanya diberikan waktu selama dua jam dalam pengerjaan kasus. Menurutnya, waktu pengerjaan yang terlalu sedikit adalah tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh tim. Setelah itu, jawaban mereka harus dipresentasikan menggunakan bahasa Inggris di depan juri serta partisipan lain.
ADVERTISEMENT
“Saat babak grand final, kami diberikan waktu selama 10 menit untuk melakukan presentasi dan 10 menit untuk tanya jawab dengan juri. Topik kasus tahun ini, kami membahas tentang risk management pada perusahaan Huawei,” jelasnya, Selasa (20/7).
Terkait persiapan dalam menghadapi babak grand final dilakukan tim U-Fam Ubaya kurang dari seminggu. Bentuk latihannya dengan simulasi secara daring seperti menghadapi kompetisi sesungguhnya di babak grand final.
Hal ini untuk mengetahui kemampuan tim dalam menyelesaikan kasus selama dua jam dan mulai membagi tugas agar pengerjaan dalam waktu singkat dapat dikerjaan dengan baik.
“Awalnya kami ragu bisa mengikuti kompetisi ini dikarenakan kondisi pandemi dan adanya peraturan PPKM. Tapi kami berhasil membuktikan walau di rumah masing-masing, kami mampu melakukan diskusi dengan baik walaupun jarak jauh. Jadi buat teman-teman jangan takut untuk mengikuti lomba di masa seperti ini karena sudah banyak platform yang memudahkan kita berdiskusi,” tutup Lady.
Sementara itu, Arif Herlambang, S.Si., M.Si., CRP., selaku dosen pembimbing mengapresiasi usaha dan kerja keras mahasiswa dalam mempersiapkan kompetisi hingga menjadi juara 2.
ADVERTISEMENT
“Kami sangat bangga dengan mereka. Sejak babak penyisihan hingga keluar sebagai juara, mereka selalu semangat dan pantang menyerah. Mereka juga memiliki kemampuan bahasa Inggris yang sangat baik. Persiapan atau pelatihan sebenarnya telah dialami mahasiswa dalam perkuliahan, sehingga lomba kemarin kami melakukan refreshment materi dalam perkuliahan saja,” ujar Arif.
Manajer Manajemen Perubahan dan Budaya Mutu Ubaya ini menyampaikan jika berkuliah di Prodi Manajemen Ubaya, mahasiswa akan mendapatkan mata kuliah Inovasi Manajemen Risiko.
Melalui perkuliahan ini, mahasiswa akan memiliki kompetensi manajemen risiko dan secara tidak langsung mengarahkan mereka selalu siap menghadapi event lomba-lomba manajemen risiko di level nasional maupun internasional. Hal itu disebabkan karena mahasiswa telah terbiasa mengerjakan studi kasus di perkuliahan atau take home exam.
ADVERTISEMENT
Diketahui, kompetisi skala internasional yang mengusung tema “Enterprise Risk Management (ERM): A Pathway toward the Organization’s Resilience and Sustainability Post COVID-19” diselenggarakan oleh CRMS Indonesia (Center for Risk Management Sustainability) yang bekerjasama dengan Unpar dan digelar secara daring mulai 16 Juni – 16 Juli 2021.
Untuk juara pertama dalam kompetisi ini dimenangkan oleh Team Maple dari Nanyang Technological University. Kemudian juara ketiga diraih tim Question Mark dari National University of Singapore.