Melihat Jejak Kejayaan Maritim Indonesia di Pameran Nuswantara

Konten Media Partner
10 Oktober 2019 15:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto-foto : Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Foto-foto : Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Risa Nur Afifah tampak takjub melihat detil pameran Nuswantara yang digelar di House of Sampoerna Surabaya. Mahasiswi jurusan Pariwisata Universitas Airlangga Surabaya ini bahkan memuji kejayaan Indonesia sebagai negara maritim di zaman dulu.
ADVERTISEMENT
"Pamerannya keren, saya bisa menambah wawasan tentang masa kejayaan Indonesia sebagai negara maritim yang sudah ada sejak jaman nenek moyang. Apalagi disini juga ada miniatur kepulauan Indonesia lengkap dengan keterangan kekayaan alam yang dihasilkan di setiap daerah di Indonesia," tutur salah seorang pengunjung pameran, Risa Nur Afifah, mahasiswi jurusan Pariwisata Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, kepada Basra, Kamis (10/10).
Tema Nuswantara diangkat sejalan dengan tema besar Peringatan Hari Museum Indonesia 2019 yaitu 'Museum Menyatukan Keberagaman'. Lebih dari 150 koleksi ditampilkan untuk mengelaborasikan sejarah Nusantara dalam pameran yang berlangsung hingga 24 November 2019 ini.
Mengunjungi pameran ini, Teman Basra dapat menjumpai aneka benda bersejarah, diantaranya warisan nenek moyang berupa Kitab Pararaton, yakni kitab yang mengisahkan sejarah raja-raja Singasari dan Majapahit.
Adapula Amukti Palapa yang diucapkan Mahapatih Gajah Mada yang ingin menyatukan wilayah Nusantara di bawah kerajaan Majapahit. Kemudian koleksi kisah Panji yaitu sebuah kumpulan cerita berasal dari Jawa periode klasik di era Kerajaan Kediri, yang kini telah ditetapkan oleh Unesco sebagai ingatan dunia atau Memory Of The World.
ADVERTISEMENT
Adapula koleksi mata uang sebagai alat pembayaran yang dipakai masyarakat tempo dulu, yakni uang kepeng dan koin Belanda.
Selain itu, juga terdapat koleksi budaya kemaritiman, mulai dari seperangkat alat penangkap ikan tradisional, jaring udang penduduk Sukadana Ketapang, dan miniatur kapal nelayan masyarakat Madura hingga angkle atau sandal nelayan.
Memperingati Hari Museum Indonesia 2019 yang jatuh pada 12 Oktober, House of Sampoerna bekerjasama dengan Asosiasi Museum Indonesia Daerah Jawa Timur (AMIDA JATIM), yaitu Museum Negeri Provinsi Jawa Timur Mpu Tantular, Museum Kambang Putih Tuban, Museum Etnografi dan Pusat Kajian Kematian FISIP Universitas Airlangga, Museum Panji Malang, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur, menggelar pameran foto, naskah, arsip kuno, dan karya seni instalasi, bertajuk Nuswantara.
ADVERTISEMENT
Mengunjungi pameran ini Teman Basra juga dapat mengetahui aktivitas kemaritiman di Indonesia di jaman kerajaan. Ini ditunjukkan dengan beberapa koleksi surat laporan dari para petinggi daerah kepada pemerintah Belanda. Misalnya surat laporan dari Gubernur Sumatera di tahun 1725 yang melaporkan kepada pemerintah Belanda jika kapal dagangnya menjadi korban perompakan.
Hari Museum Indonesia sendiri yang diperingati setiap 12 Oktober merupakan hasil deklarasi insan permuseuman pada tahun 2015. Penetapan tanggal tersebut berdasarkan momen penting bagi sejarah permuseuman di Indonesia ketika diselenggarakannya Musyawarah Museum se-Indonesia pertama yaitu pada 12 hingga 14 Oktober 1962 di Yogyakarta.
Peringatan Hari Museum Indonesia merupakan bentuk eksistensi museum di tengah masyarakat. Museum sendiri memiliki 3 tujuan utama yaitu pendidikan, pengkajian, dan kesenangan. Oleh karenanya penting bagi museum di Indonesia untuk selalu berupaya mengembangkan diri agar perannya benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Manager House of Sampoerna, Rani Anggraini, mengatakan penyelenggaraan pameran ini diharapkan dapat menambah wawasan akan sejarah Indonesia sebagai negara kepulauan, dimana letak geografis kepulauan bukanlah penghalang bagi sebuah kejayaan dan persatuan bagi Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku dan budaya.
ADVERTISEMENT
“Menjalankan fungsi museum, pameran ini adalah bentuk partisipasi kami dalam melestarikan dan mengkomunikasikan warisan budaya, selain turut mendorong museum sebagai salah satu destinasi wisata kota," kata Rani. (Reporter : Masruroh/Editor : Windy Goestiana)