Melihat Persiapan Warga Kampung Pecinan Tambak Bayan Jelang Imlek
ADVERTISEMENT
Jelang malam pergantian Tahun Baru Imlek, masyarakat etnis Tionghoa mulai mempersiapkan diri. Mulai dari menghias rumah dengan nuansa warna merah, hingga melakukan sembahyang untuk para leluhur yang sudah tiada. Kesibukan inilah yang dilakukan warga keturunan Tionghoa di Kampung Pecinan, Tambak Bayan, Surabaya.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja Dedi Yoppi Irawan, saat Basra berkunjung ke kawasan Tambak Bayan, Dedi tampak sibuk menyiapkan dupa, uang kertas mainan, dan baju kertas.
"Sembahyang ini kami lakukan untuk mengenang para leluhur. Uang dan baju dari kertas ini kami bakar di depan rumah. Karena di kepercayaan kami, supaya para leluhur tidak mengalami kekurangan," tutur Dedi ketika ditemui Basra pada Jumat (24/1).
Tak hanya itu 'mengirim' uang dan pakaian, Dedi juga telah menyiapkan beragam menu makanan seperti Cap Cay, Koloke, Bakmi, dan aneka kue basah.
"Kami menyiapkan makanan ini dalam jumlah ganjil atau sesuai dengan jumlah leluhur yang telah tiada," ungkapnya.
Senada dengan Dedi, Sumiati mengaku jika tahun ini mendapatkan berkah berlimpah, sehingga ia bisa dapat menghidangkan makanan lebih.
ADVERTISEMENT
"Ada kembang tahu, cap cay kuah, ayam kecap, suun jamur dan mie ayam. Terus ada buah-buahan juga yang kami persembahkan untuk leluhur," ucap perempuan 48 tahun ini.
Pada Imlek tahun ini, Sumiati berharap mendapat kemakmuran, kesehatan, dan dilancarkan rezekinya.
Setiap tahun di Tambak Bayan selalu menjadi ikon puncak perayaan Imlek di Surabaya. Biasanya pada Sabtu (25/1), warga Kampung Tambak Bayan selalu menggelar pertunjukan Barongsai yang sangat meriah.