Mengintip Toserba Nol Sampah Pertama di Surabaya

Konten Media Partner
16 Oktober 2019 7:38 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eva Bachtiar, penggagas dan pemilik Alang-Alang Zero Waste Store. Foto-foto : Windy Goestiana/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Eva Bachtiar, penggagas dan pemilik Alang-Alang Zero Waste Store. Foto-foto : Windy Goestiana/Basra
ADVERTISEMENT
Alang-Alang Zero Waste Store, itulah nama toserba atau toko serba ada yang mengusung konsep belanja tanpa sampah pertama di Surabaya.
ADVERTISEMENT
Saat memasuki toko yang terletak di Ruko Este Square A2 Jalan Dr Ir Soekarno (MERR) 56-68 ini akan terlihat susunan botol-botol kaca berisi segala kebutuhan rumah tangga. Mulai dari bumbu dapur, tepung, garam, aneka teh, gula cair, sampai minyak esensial, sampo, dan sabun mandi yang ditempatkan di dispenser kaca.
Menurut sang pemilik, Eva Bachtiar, konsep toko yang dia rintis bersama sahabatnya Lydia Imelda ini memang menjual produk ramah lingkungan dalam bentuk curah dan tanpa kemasan.
Untuk produk berbentuk cair seperti sabun cair, minyak, kecap, dan gula cair dijual mulai per 100 ml. Sedangkan untuk bumbu dapur, aneka garam, tepung, teh, dijual per 100 gram.
Salah satu wadah yang dijual Alang-Alang Zero Waste Store.
"Istilahnya bulk store. Jadi kami ingin mengurangi sampah plastik yang datang dari kemasan produk ataupun pemakaian tas belanja. Konsumen yang datang bisa bawa wadah sendiri atau kalau tidak bawa, kami juga menyiapkan," kata Eva yang ditemui Basra, Selasa (15/10).
ADVERTISEMENT
Wadah yang disediakan Eva cukup beragam, mulai dari kertas bungkus dari koran yang dijual Rp 200 per lembarnya, lalu ada juga tas plastik dari singkong yang dijual mulai Rp 1.000 untuk ukuran kecil dan Rp 3.500 untuk ukuran besar, serta ada botol kaca bekas yang telah dicuci dengan harga Rp 5.000 per botolnya.
Khusus untuk tas plastik dari bahan singkong ini benar-benar biodegradable dan compostable. Artinya, tas plastik ini kalau terkena air panas akan langsung hancur dan terurai.
Produk-produk yang dijual dalam bentuk curah dan tidak ada minimal pembelian.
Produk-produk yang dijual Eva dan Lydia memang dipilih yang berjenis organik. Mulai dari bahan pangan sampai perawatan badan, menstrual cup, menstrual pad, sampai ke deterjen yang tanpa campuran bahan kimia.
"Kami memang ingin mendorong pertanian yang lebih sehat tanpa pestisida maupun pupuk kimia. Kami juga ingin mendukung produk-produk lokal ramah lingkungan yang tidak meninggalkan jejak polutan di tanah maupun sungai," kata Eva yang juga salah satu pendiri gerakan food bank Garda Pangan ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu contohnya, di toko ini menjual tooth powder atau odol yang berbentuk bubuk. Tooth powder ini dikemas dalam wadah berulang pakai dan jauh lebih alami kandungannya seperti clay, baking soda, kayu manis, sirih, cengkeh, dan peppermint oil. Pemakaiannya juga relatif mudah, cukup basahkan sikat gigi, lalu celupkan sikat gigi tooth powder, dan gosok gigi seperti biasa.
Alang-Alang Zero Waste Store resmi dibuka pada 26 Januari 2019. Sampai hari ini, kata Eva, respon masyarakat Surabaya pada toserba miliknya cukup baik. "Ternyata pelanggan kami justru banyak yang baru coba-coba zero waste lifesytle. Mereka penasaran, dan ternyata cocok belanja lagi," kata Eva.
Di setiap Jumat, Eva akan membuka preorder untuk aneka sayuran organik segar yang bisa diambil tiap Sabtu dan Minggu. Jenis-jenis sayur yang dijual seperti selada, tomat, kangkung, sawi, kubis, brokoli, zukini, jagung manis, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Bila tak sempat mengambil sayuran ke toko, ternyata Eva juga menyediakan kurir ramah lingkungan atau ecocourrier yang akan mengantarkan pesanan pelanggan dengan naik sepeda. Khusus jasa kurir ini Eva menentukan biaya Rp 10 ribu dengan jarak maksimal 20 kilometer dari tokonya.
Bila ingin berkunjung ke Alang-Alang Zero Waste Store, toserba ini buka setiap Selasa-Jumat mulai jam 11 pagi sampai 7 malam. Sedangkan di hari Sabtu dan Minggu mulai jam 9 pagi sampai 5 sore.
"Di toko kami juga ada aturan melepas segala alas kaki di luar toko. Karena toko kami sering dikunjungi anak-anak yang sering bermain di lantai. Jadi kami ingin lantai tetap bersih dan aman untuk anak-anak. Selain itu, produk di toko ini semuanya produk organik tanpa kemasan sehingga kami ingin meminimalisir kontaminan dari kotoran yang terbawa oleh alas kaki," kata Eva. (Reporter : Windy Goestiana)
ADVERTISEMENT