Monitor Kesehatan Gratis di Posyandu Lansia

Konten Media Partner
19 Maret 2022 15:05 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Monitor Kesehatan Gratis di Posyandu Lansia
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tengah pandemi yang masih bergejolak, terobosan dan inovasi terus dilakukan untuk mewujudkan masyarakat yang sehat. Salah satunya seperti dilakukan Posyandu Lansia "Uswatun Hasanah" yang dikelola Sita Pramesti.
ADVERTISEMENT
Bersama Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA), Rumah Sakit Darurat Lapangan (RSDL) Bangkalan, PPDS Penyakit Dalam RSUD dr. Soetomo, serta Relawan Pendamping COVID-19, Posyandu ini menyelenggarakan bakti sosial kesehatan bertajuk 'Masyarakat sehat, bangsa kuat'.
Dalam kegiatan ini dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis berupa cek gula darah, asam urat, kolesterol, timbang badan, tensi darah hingga pengobatan dan konsultasi dokter.
"Selain itu, juga dilaksanakan sosialisasi dan edukasi tentang kanker serviks pada peserta yang hadir. Semuanya dilakukan dengan tertib dan sesuai protokol kesehatan," kata Sita, Sabtu (19/3).
Sita menuturkan, dengan kolaborasi ini layanan kesehatan bagi para lansia di daerahnya bisa dilaksanakan dengan baik dan maksimal. Hal ini juga membuktikan sekaligus bisa dijadikan contoh pengelola posyandu lansia lainnya, bahwa tanpa menunggu dan mengandalkan fasilitas dari pemerintah, layanan kesehatan bagi lansia tetap bisa terlaksana.
ADVERTISEMENT
Mantan kader kesehatan Surabaya ini ingin menunjukkan, bahwa dibutuhkan perhatian lebih dalam mengupayakan kesehatan di masyarakat dengan melibatkan inisiatif dan partisipasi anggota masyarakat, lingkungan serta stakeholder terkait lainnya.
"Kami sangat berterima kasih pada semua pihak yang telah berkolaborasi membantu kegiatan bakti sosial kesehatan ini. Semoga budi baik bersama ini dapat menjadi benih kebaikan pada masa selanjutnya dan bermanfaat buat sesama," tuturnya.
Sementara itu, dr. Stella Pravita, koordinator dokter PPDS yang terjun langsung berinteraksi dengan para lansia menemukan beberapa hal yang menarik.
Ia mendapati bahwa para peserta yang hadir pada dasarnya sudah mengetahui jalur atau akses untuk pengobatan yang bisa mereka lalui.
"Masyarakat sudah tahu dan sudah punya BPJS dan sadar kalau berobat bisa ditanggung pemerintah melalui BPJS tersebut. Namun ternyata itu tidak cukup .Support dari lingkungan dan keluarga dirasa belum siap. Terutama lansia, perlu didampingi mulai dari proses pengajuan (klaim), proses menuju ke faskes, hingga permaslahan siapa nanti yang menunggu i saat dirawat di rumah sakit," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan, ia mengungkapkan, beberapa dari masyarakat yang hadir belum melek informasi dan sistem IT, karena belum bisa menggunakan smartphone dan aplikasi disaat semua harus online, termasuk urusan daftar ke puskesmas.
Sehingga, hal Ini harus menjadi catatan bagi pihak terkait tentang sosialisasi dan edukasi berbagai aplikasi kesehatan, khusunya bagi lansia.
"Kondisi kesehatan mereka rata-rata sehat, namun beberapa mengalami kendala diabet, hipertensi dan rata-rata tidak terkontrol, karena dianggap hanya penyakit sesaat yang kalau diobati satu dua bulan selesai. Padahal tidak, mereka belum paham bahwa dua penyakit itu bisa berlangsung dalam jangka lama dan membutuhkan penanganan yang serius dan konsisten. Juga ada temuan adanya penderit penyakit aneh berupa kanker ganas yang perlu penanganan dan operasi," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan yang sama, Muhammad Munib, seorang lansia yang mengikuti acara ini merasa sangat senang dan bahagia, karena mendapatkan kesempatan untuk cek kesehatan secara gratis.
"Alhamdulillah hari ini semua kondisi saya baik, asam urat saya yang biasanya tinggi, hari ini normal. Saya berharap kegiatan semacam ini (kolaborasi) dapat terus berlangsung secara berkala, sehingga kesehatan kami dapat terkontrol dengan baik dan kami bisa beraktifitas dengan tenang dan nyaman," tutupnya.