Obesitas Makin Dekat ke Remaja

Konten Media Partner
19 Februari 2019 8:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi makanan sehat. Foto : Pixabay
Masalah gizi di Indonesia saat ini memasuki masalah gizi ganda. Artinya, ada masalah kurang gizi juga ada masalah kelebihan gizi.
ADVERTISEMENT
Obesitas terjadi saat jumlah energi yang masuk lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan fisik dan aktivitas harian. ''Anak obesitas dapat dilihat dari ciri-ciri fisiknya, yaitu Indeks Masa Tubuh atau BMI (Body Mass Index,red) dan tinggi yang tidak sesuai usia. Tanda lainnya perut buncit, dagu yang berlipat, dan leher yang pendek. Pada umumnya, anak perempuan dengan obesitas cenderung lebih cepat mendapat haid. Sedangkan anak laki-laki cenderung mempunyai gynocosmastia atau pembesaran payudara,'' kata dr. Dyah Retno Wulan, SpA, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya.
Obesitas saat ini semakin mudah ditemui di masyarakat. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2011, tingkat obesitas di dunia telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 1980. Bahkan, hampir 43 juta anak-anak balita mengalami kelebihan berat badan (overweight) pada 2010. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2010, angka overweight dan obesitas pada penduduk usia di atas 18 tahun tercatat sebanyak 27,1 persen.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi obesitas. Foto : Pixabay
Prevalensi obesitas pun lebih tinggi di daerah perkotaan dibanding dengan pedesaan, dan lebih tinggi pada kelompok masyarakat berpendidikan lebih tinggi. Sedang berdasarkan jenis kelamin, prevalensi obesitas pada perempuan lebih tinggi (26,9%) dibanding laki-laki (16,3%). Semakin tinggi tingkat pengeluaran rumah tangga per kapita pun mempunyai kecenderungan semakin tinggi prevalensi obesitasnya.
''Obesitas dapat pula terjadi pada anak dengan riwayat tidak mengkonsumsi air susu ibu atau hanya mendapat ASI kurang dari usia 6 bulan. Kelompok anak ini cenderung mengalami kelebihan berat badan saat berusia 4-5 tahun,'' kata Dyah.
Anak usia 5-7 tahun dan usia remaja jadi kelompok yang rentan terhadap gizi lebih dan obesitas. ''Obesitas pada masa anak-anak perlu diwaspadai, terutama bila obesitas terjadi pada masa remaja. Karena kemungkinan besar dapat berlanjut hingga dewasa. Obesitas memiliki banyak komplikasi. Komplikasi ini dapat terjadi pada saat masa anak-anak maupun yang akan timbul saat masa dewasa,'' pungkasnya. (Reporter : Masruroh / Editor : Windy Goestiana)
ADVERTISEMENT