Pasien COVID-19 di RSDL Bangkalan Tersisa 17 Orang

Konten Media Partner
26 Februari 2022 5:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
6 pasien RSDL Bangkalan, didampingi relawan, ​yang dinyatakan sembuh dari COVID-19.
zoom-in-whitePerbesar
6 pasien RSDL Bangkalan, didampingi relawan, ​yang dinyatakan sembuh dari COVID-19.
ADVERTISEMENT
Rumah Sakit Darurat Lapangan Bangkalan/ Rumah Isolasi OTG Provinsi Jawa Timur (RSDLB/RI-OTG Jatim) kembali menggelar 'wisuda' kesembuhan pasiennya. Mereka berjumlah 6 orang yang terdiri dari 3 laki-laki dan 3 perempuan. Dengan demikian sudah 86 orang yang sembuh dan diwisuda semenjak reaktivasi.
ADVERTISEMENT
Radian Jadid Ketua Pelaksana Program Pendamping Keluarga Pasien COVID-19 (PPKPC-RSDLB) menjelaskan hingga Jumat (25/2) sore dari total 103 pasien yang dirawat semenjak reaktivasi, kini tinggal 17 pasien, 7 di antaranya laki-laki dan 10 perempuan.
"Semoga yang didalam segera menyusul untuk diwisuda, semua segera sembuh dan kembali ke keluarga serta beraktifitas seperti sedia kala. Semoga pandemi COVID-19 segera berakhir dan tidak ada lagi pasien di RSDLB," ujar Jadid, dalam keterangan tertulis yang diterima Basra, Jumat (25/2) malam.
Jadid lantas mengungkapkan jika pada Kamis (24/2) RSDLB mendapat kunjungan dari Asops Kodam V Brawijaya, Kolonel Inf Andi Mustafa Akad didampingi Dandim Bangkalan Letkol Inf Syarifuddin Liwang.
Mereka disambut oleh Mayor Ckm Sumardi S.Kep., Ners. M.M., M.Kes., (Koordinator Pelayanan Penunjang Umum RSDLB), dr Clarissa Azalia Maheswari (dokter), Muhammad Halilih, S.Kep. Ns. (perawat).
ADVERTISEMENT
"Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk mengecek jumlah kepastian kapasitas tempat tidur untuk perawatan pasien COVID-19," jelas Jadid.
Dalam kunjungan tersebut, seperti dituturkan Jadid, Mayor Sumardi menjelaskan bahwa RSDLB memiliki 5 gedung yang dijadikan tempat isolasi dan perawatan pasien COVID-19 untuk kategori tanpa gejala dan gejala ringan. Total kapasitas yang tersedia untuk saat ini sejumlah 380 bed.
Kondisi ini dirasakan masih cukup untuk tempat isoter bagi warga Jatim yang terpapar COVID-19, di samping berbagai tempat yang sudah tersedia.
"Kunjungan tersebut juga untuk memastikan dan memantabkan kesiapan Forkompinda Jatim dalam penanganan gelombang ketiga COVID-19 di Jawa Timur," pungkasnya.