Pasien HIV Anak di Jatim Nomor 3 di Indonesia

Konten Media Partner
1 Desember 2022 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi HIV AIDS. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi HIV AIDS. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Hari AIDS Sedunia diperingati setiap 1 Desember tiap tahunnya. Human Immunodeficiency virus (HIV) merupakan virus yang menyebabkan adanya sindrom defisiensi imun (AIDS). Tidak hanya orang dewasa, HIV AIDS juga dapat menyerang anak-anak.
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan RI melaporkan bahwa terdapat 12.553 anak di bawah usia 14 tahun yang terinfeksi HIV di Indonesia. Jumlah ini didapat dari data yang dikumpulkan sejak 2020 hingga September 2022.
Dr. Dominicus Husada, bagian Bidang Pengembangan, Penelitian & Pendidikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim menuturkan jika provinsi Jawa Timur masuk posisi tiga besar sebagai penyumbang kasus HIV pada anak.
"Jawa Timur itu ada di posisi-posisi atas untuk HIV, tiga besar tapi saya lupa posisi berapa. Jawa Timur selalu berada di deretan atas setiap tahunnya terutama untuk HIV," ungkapnya saat dihubungi Basra, Kamis (1/12).
Dituturkan Dominicus, secara medis HIV dan AIDS adalah dua gangguan yang berbeda, meskipun sumber penyakitnya berasal dari virus.
ADVERTISEMENT
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sedangkan AIDS adalah kondisi akibat serangan virus HIV.
"Jadi orang yang sudah kena HIV itu turun semua daya tahan tubuhnya. Dia ditumpangi infeksi-infeksi lain, nah pada saat itu kita sebut dia AIDS," tukasnya.
Menurut Dominicus, saat ini sudah ada perbaikan terkait diagnosis HIV sehingga jumlah pasien yang diketahui terinfeksi HIV lebih banyak.
"Kalau kasusnya yang ketahuan lebih banyak itu bukan karena kasusnya naik ya. Itu karena diagnosisnya lebih bagus, jadi kalau orang yang dulunya nggak ketahuan sekarang ketahuan," jelasnya.
Perbaikan diagnosis ini, lanjut Dominicus, dilakukan dengan adanya fasilitas di luar rumah sakit besar.
"Secara umum angka yang tercatat stagnan, tidak banyak penurunan (ada penurunan tapi tidak bermakna)," tukasnya.
ADVERTISEMENT