Pendidikan untuk Semua Anak, Kegiatan Seru untuk Siswa di Daerah Pesisir

Konten Media Partner
15 Mei 2023 15:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Workshop pengenalan literasi digital bersama ALS (Aliansi Literasi Surabaya) untuk siswa SMPN Satu Atap.
zoom-in-whitePerbesar
Workshop pengenalan literasi digital bersama ALS (Aliansi Literasi Surabaya) untuk siswa SMPN Satu Atap.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Revania Sekar Arum nampak terlihat senang kala bermain bakiak bersama teman-temannya. Maklum saja, hal tersebut merupakan pengalaman pertama Arum memainkan permainan tradisional.
ADVERTISEMENT
Bersama puluhan siswa lainnya di SDN Sawohan II dan SMP Negeri Satu Atap, para siswa ini sedang mengikuti kegiatan Pendidikan untuk Semua Anak yang digagas oleh Yayasan Bimasakti Peduli Negeri.
Anggriyan Permana selaku penanggung jawab kegiatan mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap 2 Mei.
Menurutnya, saat ini masih ada sekolah-sekolah yang belum mendapatkan akses pendidikan secara merata.
"Kedua sekolah ini ada di dusun Kepetingan, secara geografis terletak di pesisir Sidoarjo. Sekolahnya juga termasuk kategori sekolah yang sulit di jangkau," kata pria yang akrab disapa Riyan ini pada Basra, Senin (15/5).
Dalam kegiatan itu, pihaknya mengusung dua agenda kegiatan yakni Workshop pengenalan permainan tradisional bersama KLG (Kampung Lali Gadget) untuk siswa SDN Sawohan II dan workshop pengenalan literasi digital bersama ALS (Aliansi Literasi Surabaya) untuk siswa SMPN Satu Atap.
ADVERTISEMENT
Melalui permainan tradisional tersebut, KLG ingin menanamkan pembentukan karakter kepada anak-anak, mengajarkan kepada mereka bagaimana memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar untuk dimanfaatkan sebagai media permainan tradisional.
"Sementara kegiatan kedua pengenalan literasi digital. Tujuannya ingin memperkenalkan microsoft office dan keterampilan lain di laptop kepada siswa, karena tidak adanya pembelajaran TIK di sekolah," ungkapnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga mendonasikan alat permainan tradisional, alat peraga, sudut baca untuk sekolah, 5 buah laptop untuk menunjang pendidikan di kedua sekolah tersebut.
"Semoga nantinya, setiap orang di desa bisa memanfaatkan sudut baca dengan baik sebagai sumber wawasan sekunder mereka," tukasnya.