Peneliti Ungkap Masalah yang akan Terjadi Bila Penduduk Bumi Lebih dari 8 Miliar

Konten Media Partner
21 November 2022 11:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Saat ini, jumlah penduduk dunia sudah mencapai angka 8 miliar jiwa. Berbagai negara pun kerap mengalami masalah kependudukan, seperti tidak merata-nya fasilitas kesehatan, hingga tidak merata-nya proses pembangunan yang bisa berdampak kepada para penduduk.
ADVERTISEMENT
Melihat hal itu Dr Lutfi Agus Salim SKM MSi peneliti demografi dan kependudukan FKM Unair mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menghadapi potensi masalah kependudukan tersebut.
Pembangunan Berwawasan Kependudukan
Menurut Lutfi, adanya peningkatan jumlah penduduk dunia menunjukkan bahwa betapa pentingnya masalah penduduk dalam pembangunan nasional.
“Penduduk adalah titik sentral pembangunan, karena pembangunan dilakukan oleh penduduk dan juga diperuntukkan bagi kesejahteraan penduduk,” tuturnya, Senin (21/11).
Untuk itu, terlahir konsep tentang pembangunan yang berwawasan kependudukan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, pembangunan harus memihak kepada kepentingan dan kesejahteraan rakyat banyak.
“Pembangunan haruslah disesuaikan dengan potensi dan kondisi penduduk, memberikan kesempatan penduduk untuk berpartisipasi dan tidak ada diskriminasi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Kedua, pentingnya pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi kemajuan bangsa di masa depan. Ketiga, pembangunan yang berwawasan kependudukan harus pembangunan yang berkelanjutan.
“Pembangunan yang tidak hanya dapat dinikmati saat ini tapi juga bisa dinikmati oleh anak, cucu di generasi mendatang,” tambahnya.
Keempat, kebijakan pembangunan yang mengacu pada perubahan kependudukan yang ada. Kelima, kebijakan pembangunan yang bisa mengarahkan kepada tercapainya situasi kependudukan yang diharapkan.
Pixabay.
Kondisi Kependudukan yang Diharapkan
Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) 2010-2035 menyebutkan bahwa ada lima aspek kondisi kependudukan yang diharapkan.
Ditinjau dari segi pengendalian penduduk, diharapkan jumlah penduduk Indonesia menjadi proporsional dengan keberadaan dan kecukupan lahan serta fasilitas pelayanan yang tersedia.
“Guna mencapai hal itu pemerintah sudah menetapkan program pengendalian kualitas penduduk melalui program Penduduk Tumbuh Seimbang,” terang Lutfi.
ADVERTISEMENT
Ditinjau dari segi peningkatan kualitas penduduk, kondisi yang diinginkan adalah penduduk Indonesia menjadi sehat, cerdas, bertakwa, dan mempunyai daya saing dengan bangsa lain.
Dari segi pembangunan, diharapkan dapat terwujud keluarga yang berkualitas melalui perwujudan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera.
Dari segi persebaran penduduk diharapkan terjadi persebaran yang merata sesuai dengan daya dukung alam dan lingkungan.
“Artinya kita harus dapat menata keberadaan penduduk melalui perpindahan penduduk dari Pulau Jawa, melalui pengembangan pusat pertumbuhan di luar Jawa,” jelasnya.
Melalui pembangunan database kependudukan diharapkan dapat menghasilkan data kependudukan yang akurat, riil, dan dapat digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan secara cepat.
Antisipasi Masalah Kependudukan
Untuk mengantisipasi masalah kependudukan, Lutfi mengatakan perlu adanya perencanaan dan implementasi pembangunan kependudukan dalam hal mengantisipasi, mencegah, atau mengendalikan dampak negatif yang diakibatkan oleh adanya pembangunan terhadap kependudukan.
ADVERTISEMENT
“Singkatnya memerlukan suatu Analisis Dampak Kependudukan (ADK),” kata Lutfi.
Manfaat dari ADK adalah mengantisipasi sejak dini masalah kependudukan yang akan timbul sebagai akibat terjadinya pembangunan.
"Selain itu juga berfungsi untuk merencanakan dan melaksanakan langkah-langkah yang perlu dilakukan sehubungan dengan potensi munculnya masalah kependudukan di kemudian hari," pungkasnya.