Perjuangan Anisah Harun Menjadi 'Ibu' dari Anak-Anak Pasien Kanker

Anisah Harun, Ketua YKAKI Surabaya. Foto : Masruroh/Basra

Ibu mana yang hatinya tidak hancur saat sang buah hati divonis mengidap kanker? Ini pula yang dirasakan Anisah Harun, Ketua Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) cabang Surabaya, saat mengetahui di tubuh anak keduanya ada kanker leukimia. Padahal saat itu usia anaknya baru berusia 1 tahun 8 bulan.

"Saat tahu anak saya leukimia, saya seperti kehilangan kesadaran. Saya benar-benar shock, hampir 6 bulan saya terpuruk," ujarnya kepada Basra, Rabu (21/8).

Meski tak tega melihat kondisi sang putra, namun Anisah berupaya tegar. Karena hal inilah yang justru dibutuhkan putranya yang tengah berjuang melawan penyakit kanker.

Demi pengobatan sang putra, Anisah pun harus rela mondar-mandir Palembang-Jakarta. Namun Anisah bersyukur, di tengah perjuangannya mendampingi sang putra, ia dipertemukan dengan orang-orang yang memberinya harapan atas kesembuhan putranya.

Anisah dengan salah satu pasien kanker anak di YKAKI Rumah Kita Surabaya. Foto : Windy Goestiana/Basra

"Saya dipertemukan dengan Ibu Ira Soelistyo (pendiri YKAKI), dan orang tua lainnya yang juga berjuang untuk kesembuhan anaknya. Saya jadi kian termotivasi untuk kesembuhan anak saya," tukasnya.

Di balik musibah pasti ada hikmah, ungkapan ini sangat pas menggambarkan perjuangan Anisah demi kesembuhan sang putra. Di tengah deraan sakit kanker leukimia, sang putra justru tumbuh menjadi anak yang cerdas. Bahkan saat mengenyam pendidikan SMA tak dikenakan biaya sepeser pun karena prestasinya.

Kini sang putra telah menginjak usia 20 tahun dan mengabdikan diri sebagai penyitas kanker.

"Apa yang dialami anak saya, semakin membuat saya mensyukuri hidup. Dan kalau kita ikhlas menjalaninya, Insyaallah akan ada hal indah yang kita tuai," tegasnya.

Saat didapuk menjadi Ketua YKAKI cabang Surabaya pada 2013 silam, Anisah pun tak kuasa menolaknya. Baginya amanah tersebut merupakan kesempatan untuk berbagi dengan para orang tua yang anaknya tengah terbaring tak berdaya karena kanker.

Foto : Windy Goestiana/Basra

"Saya pernah berada di posisi mereka, terpuruk karena anak yang masih kecil sudah harus berjuang melawan kanker.

Saya merasa terpanggil untuk mendampingi mereka, berjuang bersama mereka," paparnya.

Pengabdiaannya sebagai Ketua YKAKI cabang Surabaya sekaligus sebagai wujud syukur pada Sang Pencipta atas kesembuhan yang diberikan kepada putranya.

"Ini juga wujud syukur saya karena anak sudah sehat. Semoga bisa memotivasi para orang tua lainnya yang anaknya sakit kanker, mereka bisa sembuh. Kita harus yakin," simpul ibu tiga anak ini. (Reporter : Masruroh / Editor : Windy Goestiana)