Pertunjukan Nusantara, Kolaborasi Apik Dosen dan Mahasiswa Desain Interior

Konten Media Partner
9 Desember 2023 13:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maria S. G. Poetiray, S.Sn., M.T., dosen Interior Design PCU dengan karya lukisan Pertunjukan Seni Wayang Jawa.
zoom-in-whitePerbesar
Maria S. G. Poetiray, S.Sn., M.T., dosen Interior Design PCU dengan karya lukisan Pertunjukan Seni Wayang Jawa.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beragam karya seni dengan tema pertunjukan Nusantara dari dosen dan mahasiswa Interior Design PCU (Petra Christian University) tersaji apik dalam IDE+: Interior Design Exhibition 2023.
ADVERTISEMENT
Masa perkuliahan telah mencapai puncak semester, saatnya menunjukkan hasil dari apa yang dipelajari. Di antaranya ada para mahasiswa Interior Design PCU (Petra Christian University) dengan berbagai karya produk desain interior yang terpajang dalam IDE+: Interior Design Exhibition 2023.
Kaprodi Interior Design PCU, Dr. Laksmi Kusuma Wardani, S.Sn., M.Ds., menjelaskan bahwa pameran akhir semester yang digelar itu memberi gambaran visual tentang kemampuan mahasiswa PCU dalam menghubungkan konsep-konsep teoritis dengan solusi desain yang konkret, dengan tetap kreatif dan estetik.
“Ada 69 karya lukisan dari mahasiswa dan dosen PCU bertema Pertunjukan Nusantara yang dipamerkan, sembilan karya desain dan styling retail lokal, delapan karya desain produk berupa elemen lampu, 25 karya desain interior rumah tinggal, dan 15 karya perspektif sketch dalam black and white,” rinci Laksmi yang juga Kepala Studio Mata Kuliah Desain Dasar PCU, Sabtu (9/12).
ADVERTISEMENT
Laksmi melanjutkan, pameran ini memang melibatkan lima mata kuliah, yakni Menggambar, Desain Dasar, Interior Design Styling for Residential Space, Interior Design & Styling for Commercial Space, dan Interior Product Design.
Salah satu karya lukisan yang dipamerkan adalah hasil goresan tangan dari dosen PCU, yakni Maria S. G. Poetiray, S.Sn., M.T. Ia melukiskan seni pertunjukan Wayang sebagai salah satu icon utama dari budaya Jawa.
Mengaku terinspirasi dari bacaan Alkitab di Wahyu 6, lukisan karyanya itu mengangkat cerita tentang kehidupan manusia di akhir zaman atau eskatologi yang penuh kejahatan dan kekhawatiran.
Mengandung filosofi mendalam, dosen yang akrab dipanggil Suzan itu mengambil tokoh pewayangan dari kisah Mahabharata.
“Warna merah saya pakai untuk menunjukkan sisi yang jahat dan warna biru sebagai yang baik. Sedangkan tokoh wayang saya lukiskan dengan posisi saling berhadapan, untuk mengilustrasikan bahwa jahat dan baik itu saling berdampingan. Sementara itu, lingkaran yang mengelilingi setiap karakter wayang ini sebagai simbol kasih penyertaan Tuhan yang selalu ada dalam setiap proses kehidupan manusia," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya dari dosen, para mahasiswa juga tak mau kalah menunjukkan hasil karyanya. Seperti Carol Chinansha Rey dengan aksesoris interior lampu berbentuk wall piece berjudul “Kembang”. Mahasiswi semester tiga ini memilih fiberglass dan resin sebagai bahan dasar dari karyanya itu.
“Awalnya saya ingin membuat karya interior yang memberi kesan bertekstur dan memiliki warna semi transparan seperti stained glass, tapi dengan bahan yang lebih ringan,” tuturnya.
Karya buatan tangan Carol itu membutuhkan waktu sekitar dua minggu hingga siap digunakan. Bahkan, proses pengerjaannya pun cukup rumit, mulai dari pemberian resin, pengeringan, pemotongan dan perapihan pola, hingga finishing.
“Ke depannya mau lebih diperbaiki secara kualitas, agar tekstur fiberglass bisa lebih halus,” tukas mahasiswi Interior Product Design itu
ADVERTISEMENT