Platform Us It, Bantu Industri Kurangi Limbah Sampah

Konten Media Partner
16 Juni 2020 13:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Foto-foto: Dok.pribadi
Peningkatan jumlah limbah sampah yang dapat merusak lingkungan, menjadikan kegiatan ekspor sampah banyak dilakukan dengan alasan untuk mengalihkan sampah ke negara lain.
ADVERTISEMENT
Berlatar belakang hal itu, tiga mahasiswa Departemen Teknik dan Sistem Industri (DTSI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), mengembangkan sebuah inovasi platform bernama Use It.
Inovasi karya Alif Wahyu Rodiansyah, Ifarrel Rachmanda Hariyanto, dan Muhammad Ainul Yaqin ini bertujuan untuk memfasilitasi industri dalam mengolah limbah.
Alif selaku ketua tim mengatakan, dalam paltform Use It tersebut terdapat fitur jual beli limbah serta fitur konsultasi dan pengolahan limbah.
Terkait fitur jual beli limbah, Alif menjelaskan jika fitur tersebut digunakan untuk semua jenis limbah pada umumnya seperti limbah organik dan anorganik. Sedang untuk limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di platform ini tidak bisa diperjualbelikan.
“Sudah ada aturan yang melarang, jadi di platform kami juga mengikuti aturan yang ada,” jelas Alif, Selasa (16/6).
ADVERTISEMENT
Platform Us It karya mahasiswa ITS.
Ia menuturkan, untuk limbah B3 terdapat fitur khusus yang dibuat yaitu konsultasi dan pengolahan untuk perusahaan yang tidak bisa mengolah limbahnya sendiri. “Nantinya kita akan hubungkan sama perusahaan yang bisa mengolah limbah tersebut,” tutur mahasiswa asal Surabaya ini.
Terkait keunggulan dari platform yang dibuat, Alif mengungkapkan bahwa Use It ini belum ada sebelumnya. Selain itu, dulu jika ingin jual beli limbah hanya bisa lewat media sosial facebook (FB), namun tidak ada pihak ketiga yang memfasilitasi.
Sedangkan Use It ini sudah memfasilitasi masyarakat agar lebih aman, mudah, dan terpercaya ketika melakukan transaksi. “Semudah kita buka platform seperti Tokopedia dan lain-lain,” terangnya.
Platform yang menyasar para pengepul sampah dan perusahaan ini dalam pembuatannya menemui berbagai kendala. Diantaranya, Alif dan tim kesulitan dalam pembuatan aplikasi dan desain, saat pengumpulan data karena butuh adanya surveyor.
ADVERTISEMENT
Ke depan, ia berharap platform ini dapat dikembangkan dan digunakan oleh masyarakat luas. Agar limbah yang berserakan tidak terbuang sia-sia dan merusak lingkungan.
"Semoga ke depan, pemerintah juga bisa merealisasikan secara langsung dan turut menawarkan Use It ini. Sehingga nantinya dapat berdampak baik ke lingkungan, tak hanya di Indonesia tapi juga dunia," pungkasnya.