Saat Alquran Jadi Terapi Hiperaktif untuk Azzam

Konten Media Partner
19 Mei 2019 9:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto : Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Dekatkanlah anak kepada Alquran, maka Alquran akan menuntunnya kepada kebaikan. Satu tahun menjalani kelas hafalan Alquran memberikan dampak luar biasa bagi Azzam Achmad Alfaris. Bocah berusia 7 tahun ini tadinya merupakan anak hiperaktif. Bahkan putra semata wayang dari pasangan Nurul Kurniawati dan Aris Puji Laksana ini sempat menjalani terapi di RSUD Dr. Soetomo.
ADVERTISEMENT
"Saya dapat teguran dari guru sekolahnya dan Azzam diminta untuk menjalani terapi di rumah sakit karena anaknya memang hiperaktif sekali," kata Nurul, kepada Basra, Sabtu (18/5).
Menjalani terapi di RSUD Dr. Soetomo, Azzam memang relatif lebih tenang karena harus mengonsumsi obat penenang. Namun ada dampak negatif yang harus dirasakan Azzam setelah mengonsumsi obat penenang. Saat bangun tidur, Azzam selalu mengeluh sakit leher.
"Obat penenang diminum sehari sekali, sebelum tidur. Paginya saat bangun tidur, dia pasti mengeluh sakit leher, tentu saya tidak tega," ujar Nurul.
Selama 5 bulan lamanya, Azzam harus mengonsumsi obat penenang. Namun, Nurul mengakui jika terkadang membuang obat penenang Azzam karena tak tega sang buah hati kesakitan.
Di sela menjalani terapi, Nurul mendapatkan saran dari sang dokter untuk mencarikan rumah tahfiz bagi Azzam. Menurut sang dokter, ada banyak kasus di mana anak hiperaktif akan menjadi lebih tenang bila dia ikut hafalan Alquran.
Ilustrasi Alquran Foto: Pexels
Atas saran sang dokter, Nurul pun 'berkelana' mencari rumah tahfiz bagi Azzam. Ini dilakukan Nurul juga agar Azzam tak terlalu bergantung pada obat penenang.
ADVERTISEMENT
"Akhirnya saya menemukan rumah tahfiz Rutaba Al Kayyis ini. Mungkin sudah jalan Allah buat kesembuhan Azzam, Al Kayyis waktu itu baru buka dan lokasinya dekat rumah saya," tukas wanita yang menetap di kawasan Plemahan ini.
Pengasuh Rutaba Al Kayyis, Dini Dukha Berliana, mengisahkan awal bergabung dengan Rutaba Al Kayyis, Azzam cukup merepotkan ustazahnya. Di kelas, Azzam tak bisa diam, bahkan Azzam kerap menjahili teman-temannya.
Dibutuhkan ekstra kesabaran bagi sang ustazah saat membimbing Azzam.
"Azzam sangat sulit konsentrasi. Di kelas dia selalu bikin ulah, kadang dibiarkan oleh ustazahnya. Tapi kalau sudah keterlaluan, baru Azzam diingatkan," kata Dini.
Meski tak bisa diam saat hafalan Alquran, namun Dini mengakui jika Azzam memiliki daya ingat yang luar biasa. Dini pun meminta sang ibu untuk rutin memperdengarkan murrotal di rumah kepada Azzam.
ADVERTISEMENT
Saat diperdengarkan murrotal, Azzam bukannya tenang malah marah-marah. Bahkan dia meminta sang ibu untuk mematikan murrotal.
"Dia selalu marah-marah kalau saya putarkan murrotal. Tapi tetap saya putarkan setiap hari dengan volume yang agak pelan. Ini juga atas anjuran ustazahnya," imbuh Nurul.
Enam bulan mengikuti kelas hafalan Alquran, Azzam mulai menunjukkan perkembangan positif. Azzam relatif lebih tenang, bahkan 'ketagihan' mendengarkan murrotal. Azzam selalu minta diputarkan murrotal kepada sang ibu saat di rumah.
Selain relatif lebih tenang, Azzam juga telah menuntaskan hafalan 2 juz Alquran tepatnya juz 29 dan 30. Ini mampu ditempuh Azzam selama satu tahun menjalani kelas hafalan Alquran di Rutaba Al Kayyis.
"Sekarang Azzam sedang menghafal juz 1. Anaknya sudah jauh lebih tenang, tidak usil lagi kepada teman-temannya. Tapi masih gampang bosan. Kalau sudah bosan, dia selalu nanya ke ustazahnya pulang hafalan jam berapa?" pungkas Dini seraya tersenyum. Reporter: Masruroh Editor: Windy Goestiana
ADVERTISEMENT