Setelah Vaksin, Herd Immunity Paling Cepat Terbentuk 15 Bulan

Konten Media Partner
19 Januari 2021 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Youtuber Bayu Skak saat ikut vaksin perdana di Jatim, Kamis (14/1) lalu. Herd immunity akan terbentuk 15 bulan ke depan, dengan catatan pasokan vaksin untuk 70 persen dari jumlah penduduk Indonesia tersedia lancar. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Youtuber Bayu Skak saat ikut vaksin perdana di Jatim, Kamis (14/1) lalu. Herd immunity akan terbentuk 15 bulan ke depan, dengan catatan pasokan vaksin untuk 70 persen dari jumlah penduduk Indonesia tersedia lancar. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Program vaksinasi COVID-19 di Indonesia telah bergulir sejak seminggu lalu. Namun untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) memerlukan waktu yang tidak sebentar.
ADVERTISEMENT
Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo mengungkapkan paling cepat kekebalan komunitas akan terbentuk 15 bulan ke depan. Ini baru bisa tercapai dengan catatan pasokan vaksin untuk 70 persen dari jumlah penduduk Indonesia tersedia lancar.
"Menkes hitungannya 15 bulan, dengan syarat pasokan vaksin lancar tidak terhambat. Saat ini vaksin kita masih harus impor, sedangkan vaksin Merah Putih masih dalam pengembangan," ujar Windhu kepada Basra, Selasa (19/1).
Jika pasokan vaksin tidak lancar karena produsen vaksin di dunia masih terbatas, lanjut Windhu, maka herd immunity baru terbentuk di tahun 2023 atau dua tahun lagi.
"Saat ini pembuatan vaksin masih sangat kecil dan kita harus berebut dengan negara lain. Jadi 15 bulan itu prediksi optimistik, tentu bisa melesat 1,5 tahun atau 2 tahun herd immunity baru ada," paparnya lagi.
ADVERTISEMENT
Windhu juga mengakui, jika proses vaksinasi saat ini yang dilakukan secara bertahap tak terlepas dari pasokan vaksin yang masih harus diimpor.
Pemberian vaksin COVID-19, kata Windhu, tidak hanya bertujuan untuk kekebalan tubuh bagi setiap orang, tetapi juga melindungi populasi masyarakat dari wabah dan pengendalian penyebaran virus COVID-19.
"Pemberian vaksin COVID-19 tidak hanya untuk kekebalan tubuh individu, tapi untuk melindungi populasi masyarakat, dan hal ini membutuhkan waktu," ujarnya.
Adapun kebalan tubuh (antibodi) seseorang yang telah divaksin baru terbentuk setelah 7-14 hari dari suntikan vaksin dosis kedua. Suntikan vaksin kedua juga harus dilakukan tepat waktu, yakni dua minggu setelah suntikan pertama.
"Tidak boleh dipercepat, atau kalau telat paling tidak hanya satu dua hari saja," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Agar pandemi dapat dikendalikan, maka saat ini yang sangat perlu diperhatikan oleh masyarakat adalah tetap menjalankan protokol kesehatan dan melaksanakan 3M, seperti mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak.
"Jadi tidak hanya mengandalkan vaksin," pungkasnya.