Stop PMK Lewat Penanganan Limbah Kurban dengan Tepat

Konten Media Partner
11 Juli 2022 12:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Hingga hari ini, pemotongan hewan kurban masih terus dilakukan. Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu dilakukan pihak panitia kurban di tengah wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) yang masih merebak.
ADVERTISEMENT
Salah satunya yakni terkait penanganan limbah kurban yang harus dilakukan secara tepat guna memutus mata rantai penyebaran PMK.
Ratih Novita Praja drh M Si mengatakan, dalam pencegahan persebaran PMK melalui limbah, segala jenis limbah yang berkaitan dengan pemotongan harus dimusnahkan melalui proses penguburan sesuai dengan kesepakatan PDHI. Baik itu darah, daging tak layak konsumsi, maupun kotoran visceral.
“Dilarang mengubur limbah tanpa diberikan desinfektan terlebih dahulu, karena bagaimanapun kita harus meminimalisir persebaran virus PMK. Jadi desinfeksi dilakukan sebelum dan sesudah mengubur," kata Ratih, Senin (11/7).
Selanjutnya yaitu perlunya memilih jenis disinfeksi. Ratih menuturkan berbagai jenis disinfeksi yang dapat digunakan seperti Formaldehyde, Kalsium Chloride ataupun KMNO4. Sementara terkait penggunaan kapur dapat dilakukan pencampuran dan pengenceran terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
“Untuk penggunaan Kapur dapat ditambahkan Nacl untuk diencerkan 10 persen dan diencerkan kembali menjadi 2 persen," tuturnya.
Selain di tahap penyembelihan hewan kurban, upaya sterilisasi juga harus dilakukan di tahap rumah tangga. Menurutnya, masyarakat harus diedukasi untuk menangani limbah kantong plastik bekas daging kurban secara. Terutama dalam melakukan sterilisasi sederhana.
“Plastik tidak boleh dibuang sembarangan. Pembuangan plastik dilakukan dengan merendam plastik pada bayclin. Setelah itu baru aman untuk dibuang," tegasnya.
Tak lupa, ia juga menghimbau masyarakat agar tidak membuang limbah jeroan sembarangan, terutama dalam tahap pencucian hasil sembelihan hewan kurban.
“Patogen yang terbawa limbah dapat mencemari sungai dan menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar bagi hewan yang minum air sungai tersebut," pesannya.
ADVERTISEMENT