Teh Herbal dari Benalu Antar Siswa di Surabaya Raih Penghargaan Internasional

Konten Media Partner
27 November 2020 14:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua siswa dari SMA AL-Hikmah Surabaya berhasil meraih penghargaan best project in general biology dalam ajang International Online-Forum for Scientific Youth 'Step into the Future' 2020.
ADVERTISEMENT
Dalam kompetisi tersebut, Bahira Aisyah Awahita dan Amanda Sofi Nabila mempresentasikan penelitian terkait alternatif teh herbal untuk membantu terapi kanker payudara.
Salah satu anggota tim, Amanda Sofi menuturkan, penelitian berjudul 'Lemon Peel Herbal Tea and Misletoe As Complementary Therapies Against Breast Cancer (anti cancer test on T-470 dan MCf-7 cell' ini merupakan proyek lanjutan dari kakak kelas mereka sejak setahun lalu.
Dalam penelitian itu, Amanda dan tim ingin membuktikan adanya senyawa atau komponen aktif yang dapat menghambat sel kanker.
"Teh herbal ini merupakan ekstrak dari benalu teh yang sudah tua dan kulit lemon. Dimana kedua bahan ini mempunyai senyawa aktif yang berperan menghambat aktivitas sel kanker dalam tubuh," kata siswa yang duduk dibangku kelas XII ini ketika dihubungi Basra, Jumat (27/11).
ADVERTISEMENT
Ketika ditanya lebih lanjut terkait proses pembuatan teh herbal itu, Amanda menjelaskan, pertama benalu teh dan kulit lemon di oven pada suhu 40 derajat celsius. Setelah di oven kedua bahan direndam dengan etanol selama 24 jam.
Selanjutnya kedua bahan diproses dengan alat rotary evaporator, untuk mendapatkan ektrak kental dari benalu teh dan kulit lemon.
"Ektrak kental ini kemudian dimasukan dalam alat freezer dryer untuk mendapatkan serbuk tehnya. Selanjutnya serbuk teh ini dimasukkan ke kantong teh," jelas Amanda.
Setelah teh jadi, ia dan tim pun melakukan uji antioksidan dan uji awal anti kanker di laboratorium Universitas Negeri Surabaya (Unesa) untuk mengetahui apakah teh tersebut bisa menghambat pertumbuhan sel kanker.
Bahkan, teh herbal tersebut juga diujikan pada sel kanker payudara yang sebenarnya atau sel MCF-7 dan T47D.
ADVERTISEMENT
"Dari uji antioksidan didapatkan bahwa teh herbal ini memiliki sifat antioksidan yang kuat. Sementara untuk uji awal anti kanker hasilnya positif bisa menghambat sel kanker. Tapi ini (teh herbal) belum bisa dijadikan obat, karena penelitiannya masih pada tahap bisa menghambat pertumbuhan sel kanker. Untuk membuat obat kan dibutuhkan waktu yang cukup lama," ungkapnya.
Amanda dan tim pun berharap, teh herbal hasil penelitiannya tersebut bisa menjadi pelengkap pengobatan bagi para pasien kanker.
"Kami menyebutnya terapi herbal sebagai pelengkap untuk pengobatan pasien kanker, karena minim efek. Kalau kemoterapi kan, efeknya banyak," pungkasnya.