Teliti Makanan Tercemar di Ponpes, Jurnal Dosen di Surabaya Tembus Internasional

Konten Media Partner
26 Maret 2021 17:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi makanan di ponpes. Foto: Source Google
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makanan di ponpes. Foto: Source Google
ADVERTISEMENT
Penelitian mengenai analisis cemaran makanan jajanan terbuka dan tertutup di Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang yang dilakukan dosen Fakultas Kedokteran Unusa, dr. Meidyta Sinantryana Widyaswari, Sp.Kk dan dr. Kartuti Debora, Sp.MK(K), berhasil terpublish di Internasional Conference on Medical and Health Sciences (ICMHS) Proceedings of Iserd Internasional Conference yang berada di Rabat.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan pengalaman pertama bagi kedua dosen tersebut dapat menembus publikasi internasional.
Meidyta lantas menjelaskan latar belakang penelitian yang dilakukannya yakni berawal dari kasus demam di ponpes tersebut. Saat menganalisa mikrobiologis dan biokimia ternyata ditemukan Escherichia Coli dan Klebsiella Pneumoniae.
"Kedua bakteri yang ditemukan itu ada pada makanan tertutup maupun tidak tertutup disana," ujarnya kepada Basra, Jumat (26/3).
Bakteri tersebut, kata Meidyta, bisa mempengaruhi kesehatan, salah satunya menyebabkan sakit demam tifoid serta adanya gangguan pada pencernaan.
Dosen Fakultas Kedokteran Unusa, dr. Meidyta Sinantryana Widyaswari, Sp.Kk. Teliti makanan tercemar di Ponpes, jurnal dr. Meidyta dan dr.Kartuti tembus internasional. Foto: Dok.pribadi
"Penyebabnya bermacam-macam salah satunya karena makanan yang kurang higienis atau cara pengolahannya yang kurang baik," katanya.
Masuknya hasil penelitian ini dalam publikasi internasional, bagi Meidyta adalah untuk pertama kalinya, karena itu ia merasa bangga dan terlecut untuk melakukan hal sama berikutnya.
ADVERTISEMENT
"Saya bangga berhasil lolos di publikasi internasional. Saya berharap hal ini bisa menjadi pelecut semangat pada sejawat dosen lain," katanya.
Sementara itu, mahasiswa Unusa Qoimam yang membantu Meidyta menjelaskan hasil penelitinya tersebut, ia menemukan cemaran bakteri Eschericia Coli sebanyak 30 persen dan Klebsiella Pneumoniae sebanyak 40 persen pada sampel jajanan terbuka (unwrapped). Hal sama juga ditemukan pada jajanan tertutup (wrapped).
Dari hasil penelitian ini, mereka berharap ke depan penanganan makanan di pondok pesantren harus memenuhi persyaratan food hygiene sejak mulai proses penanganan dan pembuatan serta pengemasannya.
"Persyaratan ini diharapkan bisa menjaga santri lebih sehat dalam memenuhi kebutuan asupan gizi," tukasnya.