Tingkat Hunian Hotel di Surabaya Naik saat Pildun U17, Tapi Tak Sesuai Target

Konten Media Partner
21 November 2023 18:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Harian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Surabaya, Puguh Sugeng Sutrisno.
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Harian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Surabaya, Puguh Sugeng Sutrisno.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyelenggaraan Piala Dunia (Pildun) U17 2023 banyak berpengaruh pada geliat ekonomi di empat kota tuan rumah. Hal itu juga berlaku bagi Surabaya yang jadi kota pembuka turnamen internasional itu.
ADVERTISEMENT
Ketua Harian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Surabaya, Puguh Sugeng Sutrisno, menuturkan ada kenaikan angka tamu hotel di Kota Pahlawan. Hal ini tentu berdampak pada pemasukan masing-masing hotel.
“Alhamdulillah ada kenaikan sekitar 5-10 persen. Kenaikan itu untuk hotel-hotel yang dekat dengan venue lapangan latihan maupun titik shuttle bus. Berkat dukungan dari pemerintah, baik pusat maupun daerah, adanya shuttle bus itu mempermudah tamu-tamu yang tinggal di hotel untuk bisa ke GBT (Gelora Bung Tomo),” kata Puguh di Pusat Informasi Piala Dunia U17 2023 Surabaya, Selasa (21/11).
Pada hari pembukaan Piala Dunia U17 tanggal 10 November 2023 lalu bahkan hotel-hotel di tengah kota tingkat huniannya cukup tinggi. Mencapai angka 95 persen. Sebab, pada hari pertama itu ada banyak tamu yang datang ke Surabaya. Baik itu pejabat maupun kalangan artis.
ADVERTISEMENT
Meski ada kenaikan, tapi Puguh menyebut angkanya tidak sesuai ekspektasi. PHRI Surabaya awalnya menarget bisa mendapat kenaikan hingga 95 persen karena akan ada penonton dari luar Surabaya maupun luar negeri.
“Ekspektasi kami paling tidak 95 persen rata-rata tingkat hunian setiap matchday. Mungkin karena adanya kemudahan shuttle bus, tamu yang dari luar kota Surabaya tidak harus menginap. Mereka bisa langsung pulang,” ucapnya.
Shuttle bus di Surabaya sendiri telah disediakan oleh Pemkot Surabaya untuk menampung penumpang yang menuju Stadion GBT. Ini dilakukan karena kendaraan pribadi tak boleh masuk area stadion demi mengurangi potensi kemacetan lalu lintas.
Pemkot Surabaya lantas menyediakan enam titik penjemputan shuttle bus yang bisa ditumpangi secara gratis untuk penonton di hari pertandingan. Titik-titik itu di antaranya Terminal Joyoboyo, Balai Kota, Ciputra World, Terminal Osowilangun, Terminal Benowo, dan Tempat Pengujian Kendaraan Bermotor Tandes.
ADVERTISEMENT
"Meski begitu kami tetap bersyukur karena penyelenggaraan Piala Dunia U17 berdampak positif bagi hunian hotel di Surabaya. Kami berharap ke depan ada event-event besar lagi di Surabaya," sebutnya.
Dalam gelaran Piala Dunia U17 ini, PHRI Surabaya juga melakukan kerja sama dengan UMKM yang memproduksi merchandise. Produk itu dipasarkan juga oleh pihak hotel. Selain itu, sejatinya juga menyiapkan paket wisata.
“Kami diimbau untuk kerja sama dengan UMKM mulai dari pernak-pernik yang ada di hotel. Selain kami pajang di lobi, kami juga paketkan dengan kamar. Merchandise itu contohnya gantungan kunci dan magnet kulkas,” ujar Puguh.
Kota Surabaya sendiri menggelar hari terakhir pertandingan Piala Dunia U17 2023 pada hari ini, Selasa (21/11). Ada dua pertandingan babak 16 besar, yakni Mali melawan Meksiko dan Maroko kontra Iran.
ADVERTISEMENT