Konten Media Partner

Tips Mengelola Gula Darah pada Lansia

23 Juli 2024 13:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tips Mengelola Gula Darah pada Lansia
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menginjak usia senja, berbagai perubahan fisik dan metabolisme tubuh mulai terjadi. Salah satu yang perlu mendapat perhatian khusus adalah kadar gula darah.
ADVERTISEMENT
Menurut dr. Hany Anneke, risiko diabetes dan komplikasi terkaitnya meningkat, sehingga penting bagi mereka untuk memahami cara mengelola gula darah dengan baik.
Mengapa Gula Darah Penting untuk Lansia?
Gula darah, atau glukosa, merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Tubuh mendapatkan glukosa dari makanan yang dikonsumsi, dan insulin membantu memindahkan glukosa dari darah ke sel-sel untuk digunakan sebagai energi.
Pada lansia, beberapa faktor dapat memengaruhi kadar gula darah, seperti:
1. Penurunan sensitivitas insulin: Seiring bertambahnya usia, sel-sel tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin. Hal ini dapat menyebabkan glukosa menumpuk dalam darah dan meningkatkan risiko diabetes.
2. Perubahan komposisi tubuh: Lansia cenderung memiliki lebih banyak lemak tubuh dan lebih sedikit massa otot. Lemak tubuh lebih resisten terhadap insulin dibandingkan massa otot, sehingga dapat meningkatkan risiko diabetes.
ADVERTISEMENT
3. Penyakit kronis: Penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan penyakit ginjal dapat meningkatkan risiko diabetes dan komplikasi terkaitnya.
4. Kurang aktivitas fisik: Aktivitas fisik membantu tubuh menggunakan insulin dengan lebih baik dan mengontrol kadar gula darah. Kurang aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko diabetes.
5. Obat-obatan: Beberapa obat yang dikonsumsi lansia dapat memengaruhi kadar gula darah.
Bagaimana Mengelola Gula Darah pada Lansia? Mengelola gula darah pada lansia membutuhkan pendekatan yang komprehensif, termasuk: 1. Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan kaya serat, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan. Pilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, dan oatmeal daripada karbohidrat sederhana seperti nasi putih dan roti putih.
Batasi konsumsi gula tambahan, seperti yang terdapat dalam minuman manis, makanan olahan, dan kue-kuean. Pilih protein tanpa lemak, seperti ikan, ayam tanpa kulit, dan kacang-kacangan. Batasi konsumsi lemak jenuh dan lemak trans. Minumlah air putih yang cukup.
ADVERTISEMENT
2. Aktivitas Fisik: Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari, seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda. Lakukan aktivitas penguatan otot minimal dua kali seminggu. Hindari duduk terlalu lama.
3. Menjaga Berat Badan Ideal: Jika memiliki berat badan berlebih atau obesitas, turunkan berat badan secara bertahap. Menjaga berat badan ideal dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan menurunkan risiko diabetes.
4. Memantau Gula Darah Secara Rutin: Lakukan tes gula darah secara rutin sesuai anjuran dokter. Memantau gula darah secara rutin membantu Anda mengetahui kadar gula darah dan menyesuaikan pola makan dan aktivitas fisik.
5. Minum Obat Diabetes Sesuai Anjuran Dokter: Jika Anda didiagnosis dengan diabetes, minumlah obat diabetes sesuai anjuran dokter. Patuhi instruksi dokter regarding dosis, waktu minum, dan efek samping obat.
ADVERTISEMENT
6. Konsultasi dengan Dokter dan Ahli Gizi: Konsultasikan dengan dokter dan ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang lebih personalized terkait pengelolaan gula darah. Dokter dan ahli gizi dapat membantu Anda membuat rencana makan dan aktivitas fisik yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Mengelola gula darah pada lansia memang membutuhkan dedikasi dan komitmen. Namun, dengan mengikuti panduan dr. Hany Anneke di atas dan bekerja sama dengan tim kesehatan Anda, Anda dapat menjaga kadar gula darah dalam kisaran normal dan meningkatkan kualitas hidup Anda.