Unesa Siapkan Pendamping dan Perangkat Khusus bagi Peserta UTBK Disabilitas

Konten Media Partner
19 Mei 2022 16:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Unesa Siapkan Pendamping dan Perangkat Khusus bagi Peserta UTBK Disabilitas
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 2.025 peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada Kamis, 19 Mei 2022.
ADVERTISEMENT
Rinciannya, terdapat 1.000 peserta pada sesi 5 (pagi) dan 1.025 peserta pada sesi 6 (siang), serta 15 orang di antaranya merupakan peserta disabilitas.
Ketua Satuan Admisi UNESA, Dr. Sukarmin, M.Pd. mengatakan, peserta disabilitas ini mengikuti sesi khusus, yaitu sesi ke-5 (hari ini) dan sesi ke-10. Tempatnya pun khusus yaitu di Training Center, Lantai 4, Gedung Rektorat, Unesa Kampus Lidah Wetan.
"Ada 6 peserta tunanetra dan 9 peserta tunadaksa. Totalnya 15 peserta penyandang disabilitas yang mengikuti UTBK di Unesa. 11 di antaranya mengikuti tes pada sesi ke-5 hari ini. Yang 11 orang itu, ada 6 penyandang tunanetra dan 5 peserta yang tunadaksa," ucapnya, Kamis (19/5).
Berdasarkan ketentuan, peserta disabilitas yang mengikuti UTBK diberikan perlakuan khusus sesuai jenis kedisabilitasannya.
ADVERTISEMENT
Bagi penyandang disabilitas disiapkan belasan relawan atau pendamping khusus yang langsung menyambut peserta di depan gedung tes.
Pendamping tersebut bertugas untuk mengarahkan bahkan menuntun peserta sampai di depan ruangan tempat peserta melakukan ujian.
"Peserta datang di lokasi dengan prokes dan langsung disambut di depan gedung. Kami terlebih dahulu memperkenalkan diri ke peserta lalu tanya atau minta izinlah gitu. Biasanya untuk yang tunadaksa kami bantu bawakan tasnya dan menuntun sampai di depan ruangan tempat tes. Kami harus tanya dulu, peserta lebih nyaman dituntun seperti apa," ucap Anggi, salah satu pendamping.
Sukarmin menambahkan, untuk peserta disabilitas juga disiapkan perangkat khusus yang membantu peserta dala. menjalankan tes. Seperti reglet atau slate, stilus, kertas, headset dan software non-visual desktop access (NVDA) atau program screen reader yang memudahkan peserta tunanetra membaca soal ujian lewat suara.
ADVERTISEMENT
Reglet dan stilus merupakan alat pembantu komunikasi bagi penyandang tunanetra. Alat ini digunakan untuk membuat titik-titik timbul yang akan membentuk suatu pola yang mengacu pada huruf-huruf braille.
"Yang tunadaksa kan tidak jadi persoalan saat tes. Nah, yang tunanetra ini yang perlu komunikasi khusus. Makanya kan panitia maupun pendamping itu dari PSLD UNESA atau dari Pendidikan Luar Biasa (PLB) yang memang punya kemampuan khusus di bidang ini. Itupun sebelumnya mereka sudah dibrieafing khusus," jelas dosen FMIPA itu.
Sukarmin menuturkan jika para peserta mengikuti tes dengan aman dan lancar tanpa hambatan yang berarti. "Peserta sudah menerapkan prokes dan membawa persyaratan sesuai ketentuan ujian," tambahnya.
Sementara itu, Sukma Anugrah, peserta tunadaksa asal Nganjuk mengatakan bahwa untuk mengikuti UTBK tersebut dia membutuhkan perjuangan yang cukup menantang.
ADVERTISEMENT
Kendati jarak tempuh dari Nganjuk ke Surabaya lumayan jauh. Namun, demi cita-cita masa depannya dan demi kuliah di perguruan tinggi dia melewatinya dengan semangat dan penuh harapan.
Jauh-jauh hari sebelum ujian, Sukma sudah mempersiapkan diri dengan maksimal yaitu dengan melatih diri menjawab soal-soal.
"Ada tiga yang saya siapkan. Pertama persiapan mental dengan minta dukungan orang terdekat, berdoa dan menenangkan diri. Kedua persiapan belajar memahami dan menjawab soal-soal. Ketiga persiapan transportasi. Alhamdulillah tidak terlambat dan ujian lancar. Semoga hasilnya bisa maksimal dan bisa diterima di jurusan Tata Rias UNESA," ucap Sukma.
Sementara itu, Renne peserta tunanetra asal Surabaya mengaku bahwa mengikuti ujian memang membutuhkan support dari orang-orang terdekat, orang tua, keluarga maupun teman dekat.
ADVERTISEMENT
"Motivasi dari dalam diri kadang juga perlu diperkuat dengan dorongan dari luar. Sehingga ada semangat untuk belajar maksimal," ujarnya.
Renne menuturkan, jika tesnya berjalan lancar dan mengaku sudah mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin sebelumnya. Dia berharap, hasil UTBK-nya sesuai harapan dan bisa mengantarkannya ke salah satu prodi impiannya, Tata Boga dan Seni Musik Unesa.