Unesa Siapkan Skema Perkuliahan Hybrid di Agustus 2021

Konten Media Partner
31 Mei 2021 8:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Webinar Nasional dengan tema “Persiapan dan Protokol Kesehatan Perkuliahan Luring/Hybrid di Masa Pandemi”.
zoom-in-whitePerbesar
Webinar Nasional dengan tema “Persiapan dan Protokol Kesehatan Perkuliahan Luring/Hybrid di Masa Pandemi”.
ADVERTISEMENT
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berencana menerapkan pembelajaran tatap muka sistem hybrid pada semester gasal tahun akademik 2021/2022. Karena itu, segala persiapan mulai dimatangkan, termasuk merancang skema perkuliahan serta penerapan protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
Salah satu langkah persiapan itu yakni Unesa bersama Satuan Mitigasi Crisis Center (SMCC) menggelar Webinar Nasional dengan tema “Persiapan dan Protokol Kesehatan Perkuliahan Luring/Hybrid di Masa Pandemi” pada (29/05/2021).
Webinar Nasional ini menghadirkan deretan pemateri yang ahli di bidangnya. Di antaranya Dr. Sonny Herry B. Harmadi, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, juga hadir Dr. dr. Haridana Indah Setiawati Mahdi, Sp.PD, KAI Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultas Alergi Imunologi, serta Yunita Priyoningsih Sub Koordinator Pembelajaran Khusus Kemendikbud. Selain itu, juga Prof. Dr. H. Bambang Yulianto, M.Pd. Wakil Rektor Unesa Bidang Akademik.
Rektor Unesa Prof. Dr. H. Nurhasan, M.Kes dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan kegiatan tersebut, pihak civitas akademika bisa mendapat gambaran yang lebih tepat tentang hal-hal yang diperlukan untuk menyambut perkuliahan luring/hybrid pada Agustus 2021 mendatang. Sehingga sistem pembelajaran yang diterapkan ke depan dapat berjalan aman, efektif dan produktif.
ADVERTISEMENT
“Saya akan selalu memotivasi dan mengingatkan kepada semua untuk terus waspada serta berhati-hati untuk menjaga kesehatan dan selalu menerapkan 3M. Jangan hilang disiplin demi menjaga diri sendiri dan orang-orang tersayang di sekitar kita,” pesan pria yang disapa Cak Hasan itu.
Dr. Sonny Herry B. Harmadi sebagai pemateri pertama membuka materi dengan paparan perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia. Data terbaru pada (28/05/2021) sejumlah 1,654,557 terkonfirmasi sembuh dan kini juga telah berlangsung pelaksanaan vaksinasi tahap 1 dan 2. Terkait dibukanya kembali sektor pendidikan di masa pandemi, ada hal-hal yang perlu dipersiapkan lembaga khususnya pada penerapan protokol kesehatan yang berlapis dan bertahap.
Ia menambahkan bahwa unsur prokes pertama yakni seperti mengukur suhu tubuh yang hanya diperbolehkan masuk kampus jika suhu tubuh di bawah 37,3 Celcius. Kemudian mengatur jalur seperti menentukan pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda. Lalu, aspek fasilitas seperti menyediakan fasilitas cuci tangan atau handsanitizer, menyediakan masker cadangan. Selain itu, peralatan wajib yang anjurannya untuk membawa peralatan pribadi sendiri. Saat pulang dihimbau untuk membersihkan diri dan barang-barang yang digunakan setelah beraktivitas.
ADVERTISEMENT
Unsur prokes kedua yakni memperhatikan frekuensi, durasi, dan sistem pembelajaran. Kemudian unsur prokes ketiga yakni memperhatikan sirkulasi udara dalam ruangan, jarak dan kapasitas ruang kelas kurang dari 50 persen. Ia juga menyampaikan tentang mitigasi protokol kesehatan di kampus di mana penting didakannya simulasi kegiatan, tes rutin, membatasi jumlah mahasiswa, melarang adanya kerumunan, dan menyediakan fasilitas kesehatan.
Dalam kesempatan itu juga, Prof. Dr. H. Bambang Yulianto, M.Pd. turut menyampaikan materi mengenai draft perencanaan model perkuliahan semester gasal tahun 2021/2022 yang akan dilakukan Unesa. Direncanakan perkuliahan secara hybrid berjalan dengan komposisi kurang lebih 50 persen tatap muka (luring) dan 50 persen daring dengan berbagai cara yang disetujui antara dosen dengan mahasiswa.
Kemudian prioritas mahasiswa yang menggunakan model hybrid (luring dan daring) adalah mahasiswa semester 3 (mahasiswa yang belum pernah berkuliah secara offline di kampus Unesa), semester 7 (mahasiswa yang akan menyelesaikan skripsi agar masa perkuliahan studi terkendali) dan semester 1 (mahasiswa baru).
ADVERTISEMENT
“Namun yang utama dalam prosesnya adalah prinsip mengedepankan unsur keselamatan dan kesehatan mahasiswa, dosen dan tendik,” tegasnya.