Unik, Sekolah Cikal Ajarkan Makna Kehidupan Lewat Adab Mengurus Jenazah

Konten Media Partner
3 Maret 2021 17:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Emil ketika memperagakan tata cara mengkafani jenazah. Foto-foto: Dok.pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Emil ketika memperagakan tata cara mengkafani jenazah. Foto-foto: Dok.pribadi
ADVERTISEMENT
Banyak cara dapat dilakukan untuk memaknai kehidupan. Salah satunya seperti yang diajarkan Sekolah Cikal Surabaya kepada siswanya.
ADVERTISEMENT
Melalui mata pelajaran agama Islam dengan topik adab terhadap jenazah, para siswa diajak berdiskusi dan memberikan makna tentang apa yang mereka pelajari.
Nur Kamilia selaku guru agama Islam SMA Cikal Surabaya mengatakan, dalam topik tersebut para siswa diajarkan mulai dari tata cara memandikan jenazah, mengkafani jenazah, menyalati jenazah, hingga menguburkan jenazah.
"Jadi anak-anak saya ajak berfikir kritis. Meskipun jenazah sudah meninggal tapi dia manusia. Lalu kita kaitkan juga di masa sekarang terkait bagaimana cara merawat jenzah," ucap perempuan yang akrab disapa Emil ini ketika dihubungi Basra, Rabu (3/3).
Emil mencontohkan, di masa pandemi ini pasien yang meninggal akibat terkonfimasi positif tidak dapat dimandikan. Karena hal itu dikhawatirkan akan menularkan virus kepada para pengurus jenazah.
ADVERTISEMENT
"Untuk mensucikan jenazah kan tidak hanya hanya dimandikan, tapi ditayamumkan juga bisa sesuai dengan kondisi yang ada. Karena orang terkena COVID-19 kan tidak boleh dimandikan. Dari isu-isu terkini yang muncul, para siswa bisa menganalisanya dan berdiskusi," ucapnya.
Untuk mata pelajaran agama Islam di Cikal, Emil menuturkan, selain belajar secara daring via zoom, siswa juga belajar mandiri di rumah.
"Jadi seminggu dua kali. Di luar kegiatan live zoom, di hari lainnya mereka belajar mandiri di rumah. Anak-anak di minta untuk mencari ayat Al-Quran atau hadist tentang hikmah kematian. Dari temuan tersebut, nantinya mereka mempresentasikan. Misal bagaimana cara kita menghadapi kematiaan, atau ketika ada keluarga yang meninggal apa yang akan kita lakukan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu Emil mengungkapkan, jika para siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan dari pelajaran yang mereka dalami. Melainkan para siswa juga bisa mengambil hikmah dari apa yang sedang terjadi.
"Contohnya saat kepengurusan jenazah, misal kalau ada aib jenazah kan kita harus menjaga, jadi adab-adabnya itu dipahami betul," ungkapnya.
Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan para siswa lebih memahi bagaimana tata cara kepengurusan jenazah dan bisa mempraktikkan di kehidupan nyata.
"Jadi misal ada keluarga atau tetangga yang meninggal dunia mereka paham bagaimana syariat kepengurusan jenazah dengan baik dan benar," pungkasnya.