Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Vaksin COVID-19 Buatan Unair akan Diujikan ke Tikus dan Kera pada Desember 2020
9 November 2020 15:19 WIB
ADVERTISEMENT
Vaksin merah putih yang diteliti oleh tim peneliti Universitas Airlangga (Unair) Surabaya kini memasuki tahap uji Validasi dan uji Preklinis. Dimana salah satu tahapan uji tersebut, vaksin akan diuji cobakan pada hewan seperti tikus dan kera.
ADVERTISEMENT
Ketua tim peneliti Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih menuturkan, bahwa uji pada hewan ini akan berlangsung dari Desember 2020 hingga Oktober 2021. Produksi vaksin akan akan dilakukan di akhir tahun 2021.
Sementara untuk uji klinisnya, diprediksi akan dilakukan pada awal 2022 mendatang di RSUD dr Soetomo Surabaya.
Bahkan dari lima tahap penelitian, tiga tahap diantaranya sudah berhasil dan menghasilkan rekombinan viral vector adenovirus dan adeno ascociate virus.
"Hasil ini didapatkan dari spike virus yang berasal dari Wuhan dan yang didapatkan di Surabaya sendiri. Kita mengunakan virus yang terinfeksi di Wuhan dan Indonesia," tutur Nyoman ketika ditemui Basra, Senin (9/11).
Nyoman mengatakan, untuk mengembangkan vaksin dibutuhkan waktu sekitar 5 tahunan. Karena vaksin yang diuji harus aman, manjur, dan stabil.
ADVERTISEMENT
"Presdiksi mungkin 5 tahunan, karena vaksin ini harus aman, manjur, dan stabil. Jadi jangan tergesa-gesa," ucapnya.
Sementara itu, Rektor Unair Prof Mohammad Nasih mengatakan, dalam uji validasi ini pihaknya melakukan kerja sama dengan mitra BIOTIS.
"Dari animal trial ini mulai dari tikus sampai dengan kera, kita tidak punya fasilitas sampai sana untuk itu. Makanya kami kerja sama dengan Biotis khususnya untuk penggunaan trial pada kera," kata Nasih.
Setelah trial pada kera ini efektif dan tidak memiliki dampak signifikan, pihaknya akan melanjutkan trial kepada manusia. Namun, untuk mencapai tahap ini masih dibutuhkan waktu yang sangat panjang.
"Ini prosesnya masih agak panjang, tapi tidak masalah yang penting kami semua akademisi Unair turut berkontribusi bagi bangsa dan negara. Soal dipakai tidak dipakai industri dan bisnisnya kami serahkan sepenuhnya pada pihak-pihak yang melakukan dan memiliki kewenangan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT