Vaksin COVID-19 Tiba, Dokter: Bukan Berarti Kita Merdeka

Konten Media Partner
22 Desember 2020 15:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 1, 2 juta vaksin buatan Sinovac untuk mengatasi Virus Corona (COVID-19) sudah tiba di Indonesia sejak, Minggu (6/12) lalu.
ADVERTISEMENT
Bahkan pemerintah pusat berencana akan kembali mendatangkan 1,8 juta vaksin yang diperkirakan tiba Januari 2021 mendatang.
Meski vaksin untuk menangani COVID-19 sudah ada, bukan berarti membuat masyarakat lengah untuk tidak mematuhi protokol kesehatan yang telah ditentukan.
"Iya vaksin sudah datang, bukan berarti kita bisa merdeka," kata dr Brahmana Askandar SpOG(K) dalam webinar Surabaya Epik melalui aplikasi zoom, Selasa (22/12).
Ketua IDI Surabaya ini menjelaskan, jika efektivitas vaksin untuk mencegah suatu penyakit dengan populasi besar masih sedang diteliti.
Ketua IDI Surabaya dr Brahmana Askandar SpOG(K).
"Vaksin-vaksin diseluruh dunia itu vaksinnya bisa efektif ketika efikasinya ada ketika disuntikan kepada orang. Kemudian pada orang yang disuntik timbul antibodi. Artinya vaksin memang sebuah harapan, tetapi itu bukan menjadi dasar kita untuk tidak patuh protokol kesehatan," jelas dr. Brahmana.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, dr. Brahmana mengimbau masyarakat agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Ayo sama-sama kita berjuang melawan COVID-19. Apalagi ini mendekati liburan akhir tahun. Kalau bisa itu (liburan) dimanfaatkan untuk tidak hura-hura, berkerumun, bergerombol. Kita lebih banyak berkumpul dengan keluarga saja, ibadah, olahraga. Karena ini bukaan saatnya kita hura-hura," pungkasnya.