Wali Kota Risma Bubarkan Geng Jawara Kampung dan All Star

Konten Media Partner
10 Oktober 2019 16:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota geng Jawara Kampung dan All Star bersimpuh di kaki ibunda untuk meminta maaf. Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Anggota geng Jawara Kampung dan All Star bersimpuh di kaki ibunda untuk meminta maaf. Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Predikat Surabaya sebagai Kota Layak Anak nyaris tercoreng karena tawuran antargeng remaja pada Minggu dini hari (6/10). Berkat kecepatan informasi dari masyarakat serta kesigapan anggota Polrestabes Surabaya dan Polres Tanjung Perak, akhirnya tawuran antargeng Jawara Kampung dan geng All Star bisa digagalkan.
ADVERTISEMENT
Pada Kamis (10/10), Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, akhirnya mengumpulkan puluhan anggota geng dari dua kelompok tersebut beserta orang tua mereka, di Gedung Mall Pelayanan Publik Siola lantai 2 Surabaya untuk diberi pembinaan.
HDS (15), salah satu anggota geng Jawara Kampung, sempat dua kali diamankan pihak kepolisian karena tawuran. HDS yang masih tercatat sebagai pelajar SMP ini mengaku, awal keterlibatannya di geng Jawara Kampung karena ikut-ikutan teman.
Saat Basra menanyakan apa saja kegiatan HDS di geng tersebut, dia mengaku hanya kumpul-kumpul dan tawuran. "Kalau ada informasi (tawuran) gitu kita kumpul terus berangkat. Enggak ada (kegiatan) yang lain," tambahnya.
Wali Kota Risma meminta anggota dua geng untuk mencium kaki orang tua dan meminta maaf.
Tak hanya itu, HDS juga mengungkapkan jika Geng Jawara Kampung mempunyai ratusan anggota yang tersebar di beberapa wilayah di Surabaya.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya kejadian ini, HDS berjanji tidak akan jadi anggota geng lagi. "Saya kapok, saya enggak akan ngulangin lagi. Saya mau belajar dengan benar, enggak ikut-ikutan lagi," pungkasnya.
Senada HDS, FA (15) yang merupakan anggota geng All Star juga sudah menyesali perbuatannya. "Saya tidak akan mengulangi lagi, saya akan belajar bersungguh-sungguh. Cita-cita saya jadi dokter," ucapnya.
Wali Kota Risma yang tak bisa menyembunyikan perasaan kecewa karena kejadian ini pun meminta puluhan anggota geng untuk meminta maaf pada orang tua dan mencium kaki mereka sebagai bentuk penyesalan.
Sementara itu, untuk mencegah terjadinya masalah tersebut terulang, Risma mengimbau para pelajar yang tertangkap agar tidak terpengaruh ajakan negatif.
"Keluar dari sini, tidak ada lagi Jawara Kampung dan All Star. Semua sama. Kalau ada yang mengajak enggak bener, enggak masuk akal, enggak usah mau. Karena kalian diajarkan untuk berpikir. Mulai sekarang kalian tidak boleh dipengaruhi siapapun," kata Risma tegas.
ADVERTISEMENT
Pada momen yang sama Wali Kota Risma juga membubarkan kedua geng agar tidak ada lagi perselisihan dan tawuran di kemudian hari. (Reporter : Amanah Nur Asiah / Editor : Windy Goestiana)