Waterkeeper's Campus Day Ajarkan Peduli Lingkungan Soal Air

Konten Media Partner
13 Desember 2019 19:14 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto : Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Masalah pencemaran sungai akibat limbah industri, terutama di Surabaya memang masih butuh perhatian. Pasalnya, kondisi sungai Brantas yang menjadi sumber air minum serta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Surabaya dan sekitarna sangat memprihatinkan.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, 20 aktivis sungai dari enam negara yang tergabung dalam organisasi dunia Waterkeeper Alliance, berbagi ilmu dan pengalaman kepada mahasiswa Surabaya terkait edukasi peduli lingkungan, terutama soal air.
Dalam kegiatan ini, Ecoton (Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah) yang juga anggota Waterkeeper Alliance, ditunjuk sebagai pelaksana acara sekaligus perwakilan Indonesia untuk memberikan edukasi.
"Acara ini merupakan rangkaian kegiatan pertemuan Waterkeeper Alliance regional Asia Timur, seperti Negara China, Thailand, Kamboja hingga Mongolia," ucap Daru Setyorini, selaku Manager Program Ecoton, Jumat (13/12).
Acara Waterkeeper's Campus Day yang diselenggarakan di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Jemursari ini merupakan kegiatan yang pertama kali di gelar di Indonesia.
Daru mengatakan, dalam kegiatan ini para aktivis dari setiap negara memaparkan pengalaman tentang bagaimana mereka menyelesaikan permasalahan lingkungan di negaranya masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Misalnya, Di Kamboja dan Thailand masalahnya konservasi atau perikanan. Karena masyarakat di sana sangat bergantung dengan sumber dayanya. Terus kalau China yang berkembang kan industrinya, jadi mereka lebih ke bagaimana cara menanganu pencemarannya," jelas Daru.
Dengan adanya kegiatan ini, Daru berharap masyarakat khususnya mahasiswa daoat terpanggil untuk melakukan aksi penyelamatan sungai.
"Misalnya mulai dari tidak membuang sampah sembarang. Karena itu memounyai dampak yang sangat besar bagu kehidupan makhluk hidup. Untuk itu, kami berikan edukasinya, terus untuk penegakkan hukumnya juga harus diperhatikan lagi," pungkasnya.
Sementara itu, Hoa Xin perwakilan dari China mengatakan jika pihaknya sudah melakukan penyelamatan pada ikan-ikan yang berada di sungai tercemar.
"Jadi kami memberi arahan pada para pelaku industri ini untuk tudak membuang limbahnya ke sungai. Atau mereka lebih memperhatikan lingkungan sekitar," kata Hoa Xin.
ADVERTISEMENT