Konten Media Partner

3,8 Hektare Lahan Warga Dibebaskan untuk Perluasan Bandara Ngloram, Blora

13 Juli 2022 19:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seremoni pembayaran ganti rugi pembebasan lahan untuk perluasan Bandara Ngloram di Hotel Grand Mega, Cepu, Blora. Rabu (13/07/2022). (foto: dok istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Seremoni pembayaran ganti rugi pembebasan lahan untuk perluasan Bandara Ngloram di Hotel Grand Mega, Cepu, Blora. Rabu (13/07/2022). (foto: dok istimewa)
ADVERTISEMENT
Blora - Setidaknya ada 3,8 hektare lahan warga dibebaskan untuk perluasan Bandar udara (Bandara) Ngloram, di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Total uang ganti rugi pembebasan lahan untuk perluasan Badara Ngloram tersebut mencapai Rp 14 miliar.
Seremoni pembayaran uang ganti rugi pembebasan lahan untuk perluasan bandara tersebut dilakukan di Hotel Grand Mega, Cepu. Rabu (13/7/2022).
Bupati Blora H Arief Rohman saat beri sambuatan dalam acara seremoni pembayaran ganti rugi pembebasan lahan untuk perluasan Bandara Ngloram, Blora. Rabu (13/07/2022). (foto: dok istimewa)
Bupati Blora Arief Rohman memberi apresiasinya atas dukungan masyarakat terhadap perluasan Bandara Ngloram, sehingga tahapan-tahapan pembebasan lahan berjalan baik.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Blora saya sampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua warga masyarakat yang sudah dengan ikhlas dengan rela untuk tanahnya digunakan untuk kepentingan umum, yakni untuk keamanan Bandara Ngloram,” ucap Bupati Arief
Bupati menuturkan bahwa lahan seluas 3,8 hektare yang dibebaskan digunakan untuk mendukung dan menunjang operasional Bandara Ngloram. Menurutnya, nilai ganti rugi mencapai Rp 14 miliar, di luar tanah negara dan yang lain lain.
ADVERTISEMENT
Sementara, untuk nominal ganti ruginya bervariasi, yakni mulai dari Rp 200 juta hingga Rp 2 Miliar.
"Ini khusus penggantian untuk warga, dengan harga per meter sekitar 450 ribu rupiah dan jumlahnya ada 22 KK. Setelah ini ada keinginan untuk adanya perpanjangan landasan pacu, kita coba ajukan lagi,” kata Bupati Arief.
Salah satu warga penerima ganti rugi pembebasan lahan untuk perluasan Bandara Ngloram, saat secara simbolis menerima buku rekening, di Blora. Rabu (13/07/2022). (foto: dok istimewa)
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Dewadaru, Ariadi Widiawan, menjelaskan bahwa pembebasan lahan seluas 3,8 hektare tersebut bersumber dari APBN.
"Pembebasan lahan tersebut penting, untuk keselamatan penerbangan. Mudah-mudahan dengan pembebasan lahan ini dapat menambah keselamatan penerbangan," kata Ariadi Widiawan.
Ariadi menjelaskan bahwa tanah yang dibebaskan tersebut antara gedung Unit kerja Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) dengan apron.
ADVERTISEMENT
“Saya ucapkan terima kasih sudah men-support secara luar biasa, saya ucapkan terimakasih kepada kawan kawan dari ATR BPN, Camat, Danramil, Polsek Cepu, dan kades, sehingga pembangunan Bandara Ngloram yang kemarin diresmikan presiden akan tetap kita lanjutkan,” kata Ariadi.
Ariadi juga menyampaikan bahwa untuk menunjang operasional Bandara Ngloram, ke depan ada beberapa hal yang perlu disiapkan, seperti dukungan gedung administrasi dan operasional, hingga perpanjangan landasan bagi pesawat.
“Pembebasan lahan ini bukan untuk perpanjangan landasan. Saat ini kita mempunyai 1.500 meter. Ada keinginan kami untuk memperpanjang agar private jet bisa full kapasitas turun di Bandara Ngloram, yakni menambah sekitar 100 hingga 200 meter,” kata Ariadi Widiawan. (teg/imm)
Reporter: Priyo SPd
ADVERTISEMENT
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com