Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
38 Desa di Bojonegoro Tergenang Banjir, Kerugian Capai Rp 4 Miliar
8 Maret 2019 19:31 WIB
Diperbarui 20 Maret 2019 20:08 WIB
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Badan Penanggulanagan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro mencatat, hingga Jumat (08/03/2019) pukul 19.00 WIB malam ini, sudah ada 38 desa di 7 Kecamatan di wilayah Kabupaten Bojonegoro, yang terdampak banjir luapan sungai Bengawan Solo, dengan kerugian material diperkirakan mencapai Rp 4 miliar lebih.
ADVERTISEMENT
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfia SSos, kepada awak media menuturkan bahwa ketujuh kecamatan terdampak banjir bengawan solo tersebut adalah, Kecamatan Bojonegoro Kota, Trucuk, Balen, Kanor, Dander, Baureno, dan Kecamatan Kapas.
Adapun rincian desa yang tergenang banjir Bengawan Solo untuk masing-masing kecamatan adalah: Kecamatan Bojonegoro Kota, Keluarahan Ledok Kulon; Kecamatan Trucuk, Desa Guyangan dan Sumberrejo; Kecamatan Balen, Desa Sarirejo, Mulyorejo, Sekaran, dan Kedungbondo; Kecamatan Kanor, Desa Kabalan, Piyak, Cangaan dan Simbatan; Kecamatan Dander, Desa Ngulanan dan Ngablak; Kecamatan Baureno, Desa Pucangarum, Kadungrejo, Lebaksari, Tanggungan, Kalisari, Gajah, Gunungsari, Tulungagung, Bumiayu, Trojalu, Kauman, Karangdayu, Pomahan dan Pasinan. Sementara di Kecamatan Kapas, Desa Ngampel, Tanjungharjo, Sambiroto, Wedi, Kalianyar, Sembung, Bogo, Semenpinggir, Kedaton dan Desa kapas.
ADVERTISEMENT
“Rumah warga yang tergenang ada 1.625 kepala keluarga. Sementara warga yang diungsikan ada 50 kelapa keluarga. Warga yang diungsikan, semuanya dari Kelurahan Ledok Kulon Bojonegoro Kota,” tuturnya.
Lebih lanjut Nadif Ulfia menuturkan, bahwa dampak luapan banjir Bengawan Solo mengggenangi area pesawahan yang ditanami padi seluas 2.097 hektare, palawija 139 hektare dan pekarangan 52 hektare. Untuk fasilitas umum yag tergenang, untuk jalan lingkungan sepanjang 25.475 meter dan jalan poros desa sepanjang 1.610 meter. Selain itu, terdapat 2 bangunan TK dan 3 bangunan SD serta 6 musala, yang juga tergenang.
“Tidak ada korban jiwa. Kerugaian material diperkirakan mencapai lebih dari 4 miliar rupiah,” katanya. (red/imm)
Penulis: Imam Nurcahyo
Artikel ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com
ADVERTISEMENT