Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
54 Dusun Terdampak Musim Kemarau di Kabupaten Bojonengoro Mulai Kesulitan Air Bersih
4 Agustus 2018 16:37 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Setidaknya 54 dusun di 26 desa yang tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, mulai merasakan dampak musim kemarau tahun ini dan mulai kesulitan air bersih. Hal terebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfia SSos, Sabtu, (04/08/2018) siang.
ADVERTISEMENT
Guna mengantisipasi hal tersebut, BPBD Kabupaten Bojonegoro mulai melakukan distribusi air bersih ke sejumlah desa yang terdampak musim kemarau tersebut.
“Distribusi air bersih sesuai surat permintaan dari desa terdampak,” jelas Nadif Ulfia SSos, Sabtu (04/08/2018) melalui sambungan telepon seluler.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, terdapat 54 dusun di 26 desa yang tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, yang terdampak kekeringan dan membutuhkan distribusi air bersih.
“Terbanyak di Kecamatan Sugihwaras. Terdapat 21 dusun di 10 desa, yang terdampak kekeringan,” jelas Nadif Ulfia.
Adapun desa terdampak tersebut antara lain di Kecamatan Sugihwaras, yaitu Desa Wedoro, Kedungdowo, Panunggalan, Bareng, Alasgung, Sugihwaras, Jatitengah, Glagahan, Nglajang dan Siwalan.
Di Kecamatan Ngraho, yang meliputi Desa Sugihwaras, Luwihaji, Jumok dan Nganti; Kecamatan Kepohbaru, yang meliputi Desa Pejok; Kecamatan Tambakrejo, yang meliputi Desa Gamongangn dan Malingmati; Kecamatan Sukosewu, yang meliputi Desa Sidorejo;
ADVERTISEMENT
Selanjutnya Kecamatan Purwosari, yang meliputi Desa Donan dan Tlatah; Kecamatan Sumberrejo, yang meliputi Desa Mlinjeng, Tlogohaji dan Butoh; Kecamatan Temayang, yang meliputi Desa Bakulan; Kecamatan Ngambon yang meliputi Desa Sengon dan Kecamatan Kasiman, yang meliputi Desa Kasiman.
nadif Ulfia menambahkan, hingga hari ini BPBD Bojonegoro, baru menerima permintaan distribusi air bersih dari Desa Bakulan Kecamatan Temayang dan pada Jumat (03/08/2018) kemarin, pihaknya telah mendistribusikan sebanyak 1 (satu) tangki dengan kapasitas 6000 liter, untuk memenuhi kebutuhan dasar air besih masyarakat yang terdampak kekeringan di desa tersebut.
“baru satu desa yang meminta distribusi air bersih,” imbuhnya.
Lebih lanjut Nandir Ulfia menuturkan, bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan camat di wilayahnya terdapat desa terdampak kekeringan untuk segera membuat surat permohonan distribusi aiir bersih.
ADVERTISEMENT
“BPBD besok senin akan mengirim surat ke camat agar nantinya dapat segera kami susun jadwalnya mas,” lanjut Nadif Ulfia.
Guna mengantisipasi dampak kekeringan, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui APBD setiap tahunnya mengalokasikan dana untuk distribusi air bersih pada dusun atau desa terdampak kekeringan. Adapun jumlah alokasi dana untuk tahun 2018 ini sebesar Rp 200 juta, yang penyalurnnya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro. (red/imm)