Konten Media Partner

74 Desa di Bojonegoro Terancam Krisis Air Bersih akibat Kekeringan

2 Agustus 2019 17:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana distribusi air bersih di Dusun Sambungrejo, Desa Sumberjokidul, Kecamatan Sukosewu, Jumat (2/8)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana distribusi air bersih di Dusun Sambungrejo, Desa Sumberjokidul, Kecamatan Sukosewu, Jumat (2/8)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Kekeringan terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Bojonegoro. Setidaknya 74 desa di 19 kecamatan berpotensi mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfia S.Sos., membenarkan hal tersebut saat mengawasi proses pendistribusian air bersih di Dusun Sambungrejo, Desa Sumberjokidul, Kecamatan Sukosewu, Jumat (2/8).
"BPBD Bojonegoro sudah melakukan pendistribusian air bersih di beberapa titik di wilayah Kabupaten Bojonegoro yang terdampak kekeringan," kata Nadif, Jumat (2/8).
Suasana distribusi air bersih di Dusun Sambungrejo, Desa Sumberjokidul, Kecamatan Sukosewu, Jumat (2/8)
Menurut Nadif, hingga akhir Juli 2019, terdapat 19 desa dari 11 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro yang sudah mengirimkan surat kepada BPBD untuk mendapat pasokan air bersih.
Desa-desa yang sudah meminta pasokan air bersih di antaranya: Desa Pejok, Kecamatan Kepohbaru; Desa Ngeper, Kecamatan Padangan; Desa Kedungsari, Bakulan, dan Pandantoyo, Kecamatan Temayang; Desa Bareng dan Siwalan, Kecamatan Sugihwaras; dan Desa Gamongan, Kecamatan Tambakrejo.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, di Kecamatan Ngraho kekeringan melanda Desa Sugihwaras, Luwihaji, dan Nganti; Desa Sukowati, Kecamatan Kapas; dan Desa Pelem, Kecamatan Purwosari. Di Kecamatan Sumberejo meliputi Desa Tlogohaji, Sumberharjo, dan Kayulemah; Desa Sambeng dan Kasiman, Kecamatan Kasiman; dan Desa Sumberjokidul, Kecamatan Sukosewu.
"Desa-desa yang mengajukan permintaan air bersih sudah terlayani semuanya sesuai jadwal yang telah dibuat BPBD. Rata-rata 3-4 kali dropping air bersih sudah kami lakukan di wilayah desa-desa tersebut. Sampai dengan hari ini, BPBD sudah mengirimkan 47 rit air bersih," kata Nadif.
Nadif mengatakan, BPBD Bojonegoro tahun 2019 ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp 200 juta untuk air bersih atau sekitar 500 tangki air bersih.
Selain itu juga diterapkan sistem tandon di desa terdampak kekeringan, sehingga memangkas waktu dan meningkatkan jangkauan titik distribusi.
ADVERTISEMENT
"BPBD akan melayani pengiriman air setelah adanya surat permohonan dari desa dengan mengetahui camat. Jadi yang saat ini mendapatkan dropping air bersih adalah desa-desa yang telah mengajukan permintaan," pungkas Nadif. (red/imm)
Reporter: Priyo S.Pd Editor: Imam Nurcahyo